NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Disebut ‘lumbung energi’ segini cadangan batubara di Sumatera Selatan.
Sumatera Selatan, memiliki cadangan batubara 9,3 miliar ton, terbesar kedua di Indonesia. Jumlah itu hampir seperempat dari total cadangan batubara nasional, mencapai 37,60 miliar ton.
Sayangnya, operasi tambang batubara menciptakan daya rusak bagi lingkungan hidup, sumber air, pertanian, sampai berdampak buruk bagi ekonomi warga maupun kesehatan seperti di Muara Enim dan Lahat.
BACA JUGA:Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Dibuka? Simak Syarat dan Cara Daftar Terbaru
Pemerintah mengalokasikan lebih dari 1 juta hektar lahan di Sumsel untuk dieksploitasi. Setiap tahun, produksi batubara di provinsi ini bisa sampai 57 juta ton.
Catatan Institute for Essential Services Reform (IESR), sektor pertambangan batubara dan lignit di Sumsel menyumbang 15,78% produk domestik regional bruto (PDRB) provinsi pada tahun 2022 lalu.
Wilayah tambang batubaranya ada di Muara Enim, Lahat dan Ogan Komering Ulu, terbesar di Sumsel. Data Sumsel Bersih menunjukkan, setidaknya ada 29 izin tambang batubara di Muara Enim, luas konsesi mencapai 153.481 hektar.
Sementara itu, Sumatera Selatan disebut sebagai lumbung pangan dan lumbung energi. Namun belum sepenuhnya dirasakan masyarakat.
BACA JUGA:Siap-siap Kartu Prakerja Gelombang 67 Dibuka 3 Mei, Simak Informasi Lengkapnya
Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023 lalu, angka kemiskinan di Sumatera Selatan mencapai 11,78%, turun 0,17% dibanding dengan tahun 2022. Lebih dari 1,04 juta orang di Sumsel hidup miskin. Jumlah itu bertambah 1.000 orang dibanding tahun 2022.
Kemiskinan di sekitar tambang juga dipicu biaya hidup yang makin tinggi. Warga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk kesehatan, dan dampak lingkungan akibat bencana alam.
Sementara itu, terdapat lima sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi di Sumsel, seperti industri pengolahan, pertambangan, pertanian, konstruksi, serta perdagangan besar dan eceran, dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api, pertumbuhan ekonomi Sumsel juga ditopang oleh pariwisata.
BACA JUGA:Resmi dari PLN, Cek Besaran Tarif Listrik Terbaru Mei 2024 Untuk Seluruh Golongan
Meski demikian, sektor pertanian masih menjadi andalan penyerapan tenaga kerja di Sumatera Selatan jika dibandingkan dengan sektor lainnya dengan serapan mencapai 1,9 juta orang. Angka tersebut sesuai dengan potensi wilayah yang memiliki luas pertanian sekitar 774 ribu hektare.
Potensi sumber daya pertanian di Sumsel cukup besar dengan produksi beras tahunan mencapai 4,2 juta ton, produksi jagung mencapai 289 ribu ton, produksi kedelai mencapai 16 ribu ton, produksi minyak sawit mencapai 2,718 juta ton, produksi kopi (biji kering) mencapai 135,2 ribu ton, produksi kelapa mencapai 65 ribu ton.