Alumunium merupakan bahan baku yang banyak dibutuhkan mulai dari industri kemasan pangan, konstruksi, otomotif, rumah tangga.
BACA JUGA:Catat! Ini Tarif Listrik PLN Terbaru Mei 2024, Ada Kenaikan?
Proses awal ialah pemurnian bijih bauksit untuk memperoleh aluminium oksida (alumina), setelah itu barulah diolah menjadi alumunium.
2. Bahan Penghalus dan Pembersih
Bahan ini disebut juga sebagai bahan abrasif. Bauksit dapat menjadi bahan baku pembuat amplas yakni penghalus dan pengikis permukaan benda padat beberapa jenis material.
Jadi bahan abrasif yang terdapat pada amplas modern dibuat dari bauksit. Biaya produksinya pun dinilai relatif murah.
3. Bahan Konstruksi
Manfaat bauksit selanjutnya adalah sebagai bahan konstruksi. Untuk menutupi retakan juga dapat digunakan bahan tersebut. Sifat bauktsit yang dapat tahan api dan tidak larut dalam air membuatnya cocok dijadikan untuk bahan baku perbaikan dari keruasakan konstruksi makanan.
BACA JUGA:Mesin Cuci Berbunyi Berisik, Ternyata ini 7 Penyebabnya dan Begini Cara Ampuh Mengatasinya
4. Bahan Kemasan Makanan dan Minuman
Sifat anti airnya yang unggul membuat industri pangan mengemas makanan dan minuman dengan kaleng. Kaleng dapat dibuat dengan bahan baku bauksit.
Kaleng memberi daya tahan lebih lama terhadap makanan. Makanan tetap higienis dan dapat disimpan dengan jangka waktu tertentu.
5. Bahan Alat Medis
Manfaat dari bauksit juga dirasakan dalam bidang medis. Alat-alat yang dibuat dapat disterilkan aman dari bakteri dan virus. Contoh yang dengan mudah ditemui adalah jarum suntik, alat bedah, dan lain sejenisnya.
BACA JUGA:Begini Cara Memperbaiki Karet Pintu Kulkas yang Tidak Rapat, Akibatnya Kulkas Jadi Tidak Dingin
Demikian informasi harta karun bauksit Indonesia terbesar ke-6 di dunia serta lokasinya. Semoga bermanfaat.