SELUMA, RBTVCAMKOHA.COM - Fenomena kasus bunuh diri di Kabupaten Seluma terbilang tinggi.
BACA JUGA:Gaji Besar, Lowongan PT Telkom untuk 22 Posisi dan Tidak Perlu Syarat Khusus
Di tahun 2022 lalu, tercatat ada 14 kasus bunuh diri yang terkonfirmasi terjadi di Kabupaten Seluma, dan sejak Januari hingga Maret tahun 2023 ini, sudah tercatat 5 kasus serupa, dua diantaranya merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Perbuatan nekat tersebut dilakukan dengan cara gantung diri maupun minum racun rumput, dengan lokasi terbanyak kasus bunuh diri berada di wilayah Talo dan sekitarnya, disusul wilayah Kecamatan Semidang Alas.
BACA JUGA:Ini Dia 20 PTN Pendaftar Terbanyak SNBP 2023, Bayangkan Ada 26.487 Siswa Pilih Satu Kampus Elit
Menanggapi fenomena ini, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Seluma, Heriansyah mengaku sangat prihatin dengan kondisi ini.
Menurutnya, bunuh diri merupakan masalah yang kompleks karena tidak diakibatkan penyebab atau alasan tunggal. Perilaku bunuh diri diakibatkan interaksi dari faktor biologis, genetik, psikologi, sosial, ekonomi, maupun dan lingkungan.
BACA JUGA:Curi Burung untuk Jajan, Dua Remaja Seluma Sahur dalam Sel
Peran orang tua dan keluarga sangatlah berpengaruh terhadap psikis atau kejiwaan seseorang yang mengalami depresi. Dari segi agama, jelas melarang perbuatan bunuh diri, karena sangat diharamkan.
“Perilaku bunuh diri banyak faktor penyebabnya, bisa psikologisnya, sosial dan ekonomi serta lingkungannya, peran keluarga sangat penting, karena dari segi agama perbuatan bunuh diri sangat diharamkan, itu makanya perlu keterbukaan dengan keluarga jika ada masalah untuk dicarikan jalan keluarnya,” tutur Heriansyah.
BACA JUGA:Heboh Hujan Es di Bengkulu, Ternyata Penyebabnya Karena Ini
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Seluma Iptu. Dwi Wardoyo menegaskan, perlu peran serta keluarga dan lingkungan sekitar untuk mencegah kembali terjadinya kasus bunuh diri.
Tentunya pemahaman tentang agama penting, karena menurutnya kehidupan ini hakikatnya tidak pernah lepas dari berbagai macam masalah, dan itu terus berlanjut sampai ajal menjemput.
BACA JUGA:Kerjanya WFH, Gajinya Sampai Rp 6 Juta, Ayo Daftar di 6 Lowongan Pekerjaan Ini
“Kita hidup ini pada hakekatnya tidak terlepas dari bermacam-macam masalah, jadi tugas peran bersama baik keluarga dan lingkungan sekitarnya juga harus peka mencarikan jalan dan solusi, jangan sampai ada lagi kasus bunuh diri, karena agama melarang itu,” tegas Iptu. Dwi Wardoyo.