Rajawali Corpora memiliki beberapa perusahaan besar di sektor pertambangan, termasuk Archi Group, Golden Eagle Energy, dan Indo Mines Ltd.
Bisnis batu bara Rajawali Corpora dijalankan oleh PT Golden Eagle Energy Tbk, yang mengelola tambang besar di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
Perusahaan ini menguasai cadangan batu bara sebesar 730 juta ton di Kalimantan dan Sumatera, dengan kapasitas produksi mencapai 2,5 juta ton per tahun.
5. Kiki Barki
Seorang pengusaha batu bara yang masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia pada peringkat ke-27, memiliki kekayaan total sebesar 1,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 22,92 triliun.
BACA JUGA:Ini Jenis-jenis Emas yang Ada di Indonesia yang Bagus Untuk Dijadikan Investasi Jangka Panjang
Pria berusia 82 tahun ini adalah pemilik PT Harum Energi Tbk (HRUM), sebuah emiten pertambangan batu bara. Kiki Barki mendirikan Harum Energy pada tahun 1995, dengan putra sulungnya, Lawrence Barki, yang saat ini menjabat sebagai presiden komisaris.
Selain itu, Kiki Barki juga memiliki tambang batu bara swasta, Tanito Harum, dan memiliki saham di Nickel Mines yang terdaftar di Australia. Keluarganya juga memiliki tambang nikel dan dua pabrik nikel pig iron di Indonesia.
6. Edwin Soeryadjaya
Seorang pengusaha dan pendiri perusahaan investasi Saratoga Capital (sekarang Saratoga Investama), menempati peringkat ke-29 dalam daftar orang terkaya di Indonesia.
Berusia 72 tahun, Edwin Soeryadjaya memiliki kekayaan sebesar 1,51 miliar dollar AS atau sekitar Rp 21,63 triliun. Saat ini, dia menjabat sebagai komisaris utama di Adaro Energy Tbk, sebuah perusahaan tambang batubara besar.
Edwin Soeryadjaya juga dikenal karena kiprahnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui investasi di berbagai sektor.
7. Arini Saraswaty Subianto
Seorang pengusaha yang menjabat sebagai bos di Persada Capital Investama, masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia pada peringkat ke-44. Berusia 51 tahun, kekayaannya tercatat sebesar 975 juta dollar AS atau sekitar Rp 14 triliun.
Persada Capital Investama merupakan pemegang saham di Adaro, perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia.