8. Pembuatan Kawat
Dalam aktivitas sehari-hari, sifat nikel yang anti karat sangat penting dan berguna bagi beberapa peralatan. Pembuatan kawat diketahui memanfaatkan campuran nikel.
Pembuatan kawat dengan campuran nikel akan menjadi alat penghantar panas yang baik di laboratorium. Sifat alami nikel juga berperan penting dalam pembuatan kawat untuk menjadi konduktor panas.
BACA JUGA:Terbesar di Indonesia, Segini Jumlah Harta Karun Tambang Timah di Riau Per Tahun
9. Pembuatan Koin
Dalam kehidupan sehari-hari, logam putih keperakan ini dijadikan bahan pembuatan koin. Uang koin berbahan dasar nikel pertama kali dirilis oleh Swiss pada tahun 1881. Indonesia menggunakan mata uang yang berbentuk kertas dan koin.
BACA JUGA:Sumatera Utara Menyimpan Harta Karun Hasil Tambang, dari Minyak Bumi hingga Migas
Pemilihan pembuatan uang koin berbahan nikel dilakukan karena nikel memiliki sifat yang mudah dibentuk.
Pembuatan koin berbahan nikel akan membuatnya lebih padat dan berat jika dibandingkan dengan bahan aluminium. Pada tahun 2010, Bank Indonesia (BI) pertama kali memperkenalkan uang logam pecahan Rp 1.000 yang berbahan dasar nikel.
BACA JUGA:Kualitasnya Terbaik, Waw! Segini Hasil Harta Karun Tambang Intan Martapura per Tahunnya
10. Katalis
Zat yang berfungsi mempercepat laju pada suatu reaksi disebut katalis dalam penerapan ilmu kimia. Nikel sebagai mineral tambang dapat dijadikan katalis pada proses hidrogenasi minyak dalam kehidupan sehari-hari.
Proses hidrogenasi diperlukan saat fraksi minyak bumi diubah menjadi lebih padat. Hal ini terjadi pada mentega atau margarin. Proses pembuatan mentega atau margarin memanfaatkan nikel sebagai katalis dan gas ikatan hidrogen sebagai pereaksi.
BACA JUGA:Harta Karun Bauksit Indonesia Terbesar Ke-6 di Dunia, Ini Titik Lokasinya, Cek Daerah Anda
Demikianlah ulasan mengenai, sah kantongi IUP, segini luas harta karun tambang nikel di Kalaena dan Angkona.
(Putri Nurhidayati)