4. Efek samping vaksin AstraZeneca yang langka
Vaksin COVID-19 AstraZeneca tampaknya terkait dengan efek samping langka yang disebut sindrom trombositopenia atau thrombocytopenia syndrome (TTS).
Sindrom trombositopenia adalah kondisi yang melibatkan pembekuan darah (trombosis) dan rendahnya tingkat trombosit darah (trombositopenia).
BACA JUGA:Apa Itu Virus Rubella? Ini Penyebab, Gejala dan Pengobatan Herbalnya
Secara keseluruhan, tingkat TTS diperkirakan sekitar 6 kasus per juta orang yang divaksinasi. Namun angka tersebut diperkirakan lebih tinggi (20-40 kasus per juta) pada mereka yang berusia di bawah 50 tahun.
Efek vaksin AstraZeneca berupa sindrom trombositopenia jarang terjadi dan terjadi sekitar 4-26 hari setelah vaksinasi. Gejala sindrom trombositopenia dapat berupa:
- Sakit perut
- Sakit kepala parah yang tidak mereda setelah mengonsumsi obat pereda nyeri
BACA JUGA:Solusi Saraf Kejepit Tanpa Operasi, Cukup Minum Rebusan Daun Alami Ini, Dijamin Ampuh!
5. Efek samping sangat jarang terjadi
Kasus pembekuan darah yang juga pernah terjadi di Indonesia merupakan efek samping yang sangat jarang terjadi. Mungkin satu dari 100.000 orang dapat mengalami pembekuan darah dengan trombosit rendah, bahkan satu dari lima orang ini mungkin akan mengalami kematian.
BACA JUGA:Selain Menyegarkan, Ini Lho Manfaat Air Rebusan Nanas untuk Wanita, No 6 Bisa Turunkan Berat Badan
Kebanyakan orang yang mendapat efek samping ini terjadi dalam waktu 14 hari setelah disuntik vaksin AstraZeneca. Meskipun efek samping ini sangat jarang ditemui, kamu tetap harus mewaspadai gejala berikut:
- Sesak napas
- Nyeri di dada dan perut
- Bengkak dan merasa dingin pada kaki
- Sakit kepala parah, bahkan kian memburuk, terutama pada tiga hari atau lebih setelah vaksinasi
- Penglihatan kabur
- Kejang
- Pendarahan terus menerus
- Terdapat memar kecil, bintik-bintik kemerahan atau keunguan
BACA JUGA:Setop Konsumsi Makanan Berikut, Begini Cara Mengatasi Nyeri Sendi dengan Air Rebusan Daun Ini
Sementara itu, vaksin AstraZeneca bekerja dengan cara mempersiapkan tubuh untuk mempertahankan diri dari COVID-19. Vaksin terdiri dari virus lain (adenovirus) yang telah dimodifikasi untuk mengandung gen untuk membuat protein lonjakan SARS-CoV-2.
Ini adalah protein pada permukaan virus SARS-CoV-2 yang dibutuhkan virus untuk memasuki sel tubuh. Setelah diberikan, vaksin tersebut mengirimkan gen SARS-CoV-2 ke dalam sel-sel di dalam tubuh.