Hati-hati! Ini Ciri-ciri Warung Makan yang Menggunakan Pelaris atau Ilmu Sihir

Selasa 07-05-2024,09:17 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Purnama Sakti

Ada desas-desus yang menyebutkan bahwa toilet menjadi kunci akses ke tempat tersembunyi tersebut, yang biasanya berada di ujung warung makan.

5. Perubahan rasa makanan setelah berdoa

Jika setelah berdoa sebelum makan, rasanya makanan berubah secara drastis, bisa jadi tempat tersebut menggunakan jasa jin penglaris.

Misalnya, saat mencicipi makanan di tempat tersebut, rasanya begitu enak, namun ketika berdoa sebelum makan, rasanya berbalik 180 derajat menjadi hambar dan tidak enak seperti sebelumnya.

BACA JUGA:Tambang Mangan di Nusa Tenggara Timur, Potensinya Mencapai 37.101.754 Ton

6. Efek samping yang dirasakan

Ada cerita dari beberapa orang yang mengalami efek samping setelah makan di warung makan yang menggunakan jasa jin penglaris.

Beberapa di antaranya mengalami muntah setelah makan, sementara yang lain merasa sangat kenyang hingga dua hari lamanya dan tidak ingin makan lagi.

Itulah ciri-cirinya, untuk itu maka diperlukan kita selalu untuk membentengi diri dari bahaya baik dari gangguan jin maupun hal ghaib yang lainnya dengan membaca ta'awwudz dan basmalah serta doa sebelum makan, dan kemudian baca dzikir Al-ma’surat terdapat sebuah doa yang berbunyi :

بِسْمِ اللهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌ فِى الاَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّميْعُ العَلِيْمِ - ثَلاَث مَرَّاتٍ

Bismillahilladzi la yadurru ma'asmihi syaiun fil ardi wala fissamaa'i wa huwassami'ul aliim

(Dengan nama Allah, yang dengan nama-Nya tidak ada mudharat sedikitpun baik di bumi dan di langit, dan Ia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui) baca 3x/7x sebelum makan.

BACA JUGA:Berikut Daftar 55 Tambang Bauksit di Kalimantan Barat, Potensinya 66,7 Persen

Untuk itu, Syekh M Nawawi Banten mengutip doa Syekh Sya‘rani ketika diundang untuk mengonsumsi makanan yang jika kita ragu ragu atau merasa diragukan kehalalannya.

اللَّهُمَّ احْمِنِي مِنَ الأَكْلِ مِنْ هَذَا الطَعَامِ الَّذِي دُعِيْتُ إِلَيْهِ فَإِنْ لَمْ تَحْمِنِي مِنْهُ فَلَا تَدَعْهُ يُقِيْمُ فِي بَطْنِي فَاحْمِنِي مِنْ الوُقُوْعِ فِي المَعَاصِي الَّتِي تَنْشَأُ مِنْهُ عَادَةً فَإِنْ لَمْ تَحْمِنِي مِنَ الوُقُوعِ فِي المَعَاصِي فَاقْبَلْ اسْتِغْفَارِي وَأَرْضِ عَنِّي أَصْحَابَ التَّبَعَاتِ فَإِنْ لَمْ تَقْبَلْ اسْتِغْفَارِي وَلَمْ تُرْضِهِمْ عَنِّي فَصَبِّرْنِي عَلَى العَذَابِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Allahummahmini minal akli min hadzat tha‘amil ladza du‘itu ilahi. Fa in lam tahmini minhu, fa la tada‘hu yuqimu fi bathnī. Fahminī minal wuqū ‘I fil ma‘āshīl latī tansya’u minhu ‘ādatan. Fa in lam tahminī minal wuqū‘I fil ma‘āshī, faqbal istighfārī wa ardhi ‘annī ashhābat taba‘āti. Fa in lam taqbal istighfārī wa lam turdhihim ‘annī, fa shabbirnī ‘alal ‘adzābi, yā arhamar rāhimīna.

Kategori :