Di setiap provinsi Kalimantan, terdapat beberapa perusahaan pertambangan batu bara yang beroperasi, baik yang berstatus sebagai kontraktor karya pengusahaan pertambangan batu bara (PKP2B) maupun sebagai pemegang izin usaha pertambangan (IUP).
Ada lima perusahaan yang tercatat sebagai yang terbesar, yaitu:
1. PT Kaltim Prima Coal (KPC)
PT Kaltim Prima Coal (KPC) adalah perusahaan pertambangan batu bara yang berlokasi di Sangatta, Kalimantan Timur.
KPC merupakan salah satu perusahaan batu bara terbesar di dunia, dengan kapasitas produksi mencapai 70 juta ton per tahun. KPC mengoperasikan salah satu tambang terbuka terbesar di dunia, dengan luas mencapai 84.938 hektar.
BACA JUGA:Harta Karun Berupa Tambang Emas Tersembunyi di Kalimantan Utara
2. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) adalah perusahaan induk yang memiliki sejumlah anak usaha yang bergerak di bidang pertambangan, perdagangan, logistik, infrastruktur, dan energi.
ADRO berdiri pada tahun 2004 sebagai PT Padang Karunia, yang kemudian berganti nama menjadi PT Adaro Energy Tbk pada tahun 2008. ADRO mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 dengan kode ADRO.
Salah satu anak usaha ADRO yang bergerak di bidang pertambangan batu bara adalah PT Adaro Indonesia (AI), yang beroperasi di Kabupaten Tabalong dan Balangan, Kalimantan Selatan.
BACA JUGA:Kalimantan Selatan Surganya SDA, Simpan Harta Karun Minyak Bumi Capai 4.000-4.500 Barel per Hari
Penjualan batu bara AI juga menurun 4,4% menjadi 54,8 juta ton. Laba bersih AI mencapai US$ 1,1 miliar, naik 12,8% dari tahun sebelumnya.
3. PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU)
PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) adalah perusahaan publik yang bergerak di bidang pertambangan, perdagangan, perkebunan, konstruksi, real estat, pertanian, percetakan, industri, transportasi, dan jasa.
BRAU berdiri pada tahun 1983 sebagai PT Risco, yang kemudian berganti nama menjadi PT Berau Coal Energy Tbk pada tahun 2007.
BACA JUGA:Usianya Baru 17 dan 18 Tahun Tapi Kasusnya Bikin Geleng Kepala, Salah Satu Dibekuk di Kafe Jalan Loncor
4. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) adalah perusahaan publik yang bergerak di bidang pertambangan, perdagangan, jasa, dan energi.
ITMG berdiri pada tahun 1987 sebagai PT Indominco Mandiri, yang kemudian berganti nama menjadi PT Indo Tambangraya Megah Tbk pada tahun 2007. ITMG mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 dengan kode ITMG.
ITMG beroperasi di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan, dengan total konsesi pertambangan seluas 212.544 hektar.
BACA JUGA:Jangan Keseringan, Ini Efek Mandi Air Hangat Setiap Hari, 8 Jenis Risiko Penyakit Ini Mengintai
5. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) adalah perusahaan publik yang bergerak di bidang pertambangan, perdagangan, jasa, dan energi. PTBA berdiri pada tahun 1950 sebagai Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA), yang kemudian berganti nama menjadi PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk pada tahun 1981.
PTBA mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2002 dengan kode PTBA. PTBA memiliki empat anak usaha yang bergerak di bidang pertambangan batu bara, yaitu PT Bukit Asam Prima, PT Bukit Asam Transpacific Railway, PT Bukit Asam Banko, dan PT International Prima Coal.
BACA JUGA:Harta Karun Kalimantan Selatan, Ada Cadangan Sumber Daya Batu Bara Mencapai 13,22 Miliar Ton
PTBA beroperasi di Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan Kalimantan Selatan, dengan total konsesi pertambangan seluas 99.085 hektar. PTBA menghasilkan batu bara dengan merek dagang Envirocoal, yang memiliki kandungan abu dan belerang yang rendah, serta nilai kalori yang tinggi.