NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Khasiat beras pera yang ternyata jauh lebih sehat ketimbang beras pulen! kenapa?
Nasi merupakan olahan dari beras yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Nasi pulen memiliki tekstur yang lebih lembut dan cenderung lengket, sedangkan nasi pera memiliki tekstur yang cenderung kasar. Meskipun begitu, seringkali masyarakat menganggap keduanya sama, karena keduanya berasal dari beras.
BACA JUGA:Yuk, Disimak! Ini Tips Cara Memasak Beras Pera agar Pulen dan Lembut, Cukup Tambahkan Ini
Memang ada kebenaran dalam anggapan ini, tetapi beras pulen dan beras pera sebenarnya memiliki perbedaan. Perbedaannya bisa tergantung pada cara pengolahan dan jenis beras yang digunakan.
Ketika mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok, preferensi antara nasi pera dan nasi pulen bervariasi di antara teman-teman. Nasi pera memiliki tekstur yang kering, keras, dan tidak lengket, sementara nasi pulen memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang enak.
Mayoritas masyarakat Indonesia lebih menyukai nasi pulen daripada nasi pera. Namun, di Sumatra Barat, masyarakat cenderung lebih menyukai nasi pera yang teksturnya keras setelah dingin, seperti yang terdapat pada nasi Padang.
Perbedaan antara nasi pera dan nasi pulen bisa dilihat dari karakteristik berasnya. Beras pera memiliki kandungan amilosa yang tinggi, sekitar 25 persen, sehingga ketika dimasak menghasilkan nasi yang kering.
Sebaliknya, beras pulen memiliki kandungan amilosa yang lebih rendah, sekitar 20 persen, sehingga menghasilkan nasi yang lengket dan lunak.
Kandungan amilosa ini adalah bagian yang menyusun pati dan dapat memengaruhi tingkat kepulenan atau keperaan beras. Selain itu, ukuran bulir pada beras pulen cenderung lebih pendek, sementara beras pera memiliki bulir yang lebih panjang.
Dalam proses pengolahan, beras pera yang memiliki tekstur keras membutuhkan air yang banyak saat dimasak, sehingga nasi pera lebih mudah dicerna oleh tubuh dan bisa membuat seseorang cepat kenyang. Meskipun tidak disukai oleh semua orang, nasi pera cocok untuk hidangan seperti nasi uduk dan nasi goreng.
Di sisi lain, beras pulen memiliki tekstur yang lebih lembut dan lengket. Untuk memasaknya, air yang digunakan biasanya 1 berbanding 1 karena beras pulen cenderung lebih mudah lembut.
BACA JUGA:Waduh!!! Harga Beras SPHP Naik, Daya Beli Menurun, Apa Masyarakat Irit Makan?
Nasi pulen biasanya digunakan untuk hidangan sehari-hari atau makanan khas seperti, sushi, nasi kepal, bacang, dan lainnya.
Beras pulen yang lembut seringkali lebih diminati karena dianggap memiliki rasa yang lebih enak, meskipun harganya lebih tinggi. Namun, secara medis, beras pera justru dianggap lebih sehat daripada beras pulen, meskipun rasanya cenderung kurang enak.