NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Di Indonesia ada 100 ribu lebih habib, jangan sampai tertipu, begini cara mengetahui keaslian habib.
Salah satu kasus habib palsu, pada kasus ini ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pemalsuan sertifikat habib dengan tarif Rp4 juta per orang, merupakan seseorang yang memiliki nasab atau garis keturunan yang dapat ditelusuri kembali ke Rasulullah SAW.
Melalui situs bodong, tersangka menggandakan logo dan memuat nasab semua habib yang terdaftar di organisasi Rabithah Alawiyah dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan finansial.
BACA JUGA:Temuan Harta Karun Batu yang Mengandung Emas di Gunung Mas Kalimantan Tengah Hebohkan Masyarakat
Untuk membedakan habib asli dan palsu, Direktur Aswaja NU Center Kabupaten Bekasi, Usamah Zahid, menyatakan bahwa satu-satunya cara adalah dengan mengunjungi Rabithah Alawiyah secara langsung untuk memeriksa kebenarannya.
Rabithah Alawiyah adalah organisasi yang mengumpulkan WNI yang memiliki keturunan langsung dengan Rasulullah SAW.
Umumnya, seorang habib akan mengenal satu sama lain karena masih terhubung dengan nasab atau garis keturunan. Oleh karena itu, jika seseorang yang mengklaim sebagai habib tidak dikenal oleh habib lainnya, besar kemungkinan dia adalah habib palsu.
BACA JUGA:Mari Pahami! Ini Cara Mengetahui Nasab Sendiri Menurut Islam, Penting Loh
Dalam prinsipnya, habib adalah keturunan Rasulullah SAW melalui jalur Sayyidina Ali dan Sayyidatuna Fatimatuh, dan keturunan mereka kemudian melanjutkan generasi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.
Gelar habib banyak disandang oleh pemuka agama keturunan Arab-Indonesia. Ini menjadi gelar terhormat yang disematkan kepada mereka yang memiliki garis keturunan dengan Rasulullah SAW.
Secara bahasa, habib berasal dari kata habba-yuhibbu yang berarti kesayangan atau orang yang dicinta. Sedangkan secara istilah, habib adalah nama gelar bagi keturunan Nabi Muhammad SAW yang dicintai oleh Allah Swt.
BACA JUGA:Pinjaman Rp 50 Juta Jaminan BPKB Motor, Proses Cair Cepat, Ini Syarat dan Cara Pengajuannya di BRI
Tidak semua keturunan Nabi Muhammad disebut habib. Gelar mulia ini hanya disematkan kepada mereka yang memiliki hubungan nasab dengan puteri beliau yang bernama Fatimah Az-zahra.
Gelar habib dibagi lagi menjadi dua, yaitu syarif dan sayyid.