Dan tentu saja orang tua atau ayah dan ibu merupakan orang pertama yang berhak untuk mendapatkan perlakuan dan sikap seperti ini.
Dalam hadits yang lain Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengatakan;
“Senyumanmu kepada saudaramu adalah sedekah”.
Jika ini berlaku umum kepada seluruh kaum muslimin maka kepada kedua orang tua lebih utama. Selain bernilai sedekah juga bernilai taqarrub kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Selain bernilai sedekah juga bernilai sebagai birrul walidaini merupakan bagian dari Bakti kepada kedua orang tua.
Namun sangat disayangkan sebagian anak lebih suka bermuka masam dan cemberut kepada orang tuanya. Padahal hal ini merupakan sikap durhaka yang amat dibenci oleh Allah Ta’ala.
3. Meninggikan Suara atau Memotong Perkataan Orang Tua dengan Kasar
Meninggikan suara secara berlebihan kepada lawan bicara atau memtong perkataan lawan merupakan sikap yang tidak sopan. Semua orang berakal sepakat bahwa itu sangat buruk dan mencerminkan rendahnya akhalaq dan budi pekerti seseorang.
BACA JUGA:Ini Lokasi Tambang Berlian di Kalimantan dengan Kualitas Nomor Satu di Dunia
Lalu bagaimana jika hal itu dilakukan kepada ayah atau ibu yang seharusnya dimuliakan dan dihormati? Tentu mengangkat suara di hadapan mereka atau memotong pembicaraan mereka termasuk sikap durhaka, apalagi jika hal itu membuat mereka sakit hati dan tersinggung.
Sikap ini juga bertentangan perintah Allah yang menyuruh untuk bersikap sopan, santun, dan berkata lembut kepada kedua orang tua. “. . . . Dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu kepadanya dengan penuh kasih sayang, . . . “. (Qs. Al-Isra:23-24).
Makna perkataan yang baik (qaulan karima[n]) dalam ayat ini adalah, “(perkataan) yang lembut, baik, indah, sopan, penuh hormat dan ta’dziem”. (Tafsir Ibm Katsir, 3/1657).
4. Menunda-nunda Memenuhi Permintaan dan Keperluan Mereka
Diantara sikap yang dapat dikategorikan sebagai perbuatan durhaka kepada kedua orang tua adalah mengabaikan permintaan dan keperluan mereka. Misalnya orang tua meminta sesuatu kebutuhan, tetapi si anak dengan berbagai alasan menolak atau mengulur dan menunda dengan berbagai alasan.
BACA JUGA:Harta Karun Emas di Kalimantan Barat Dicuri WNA China, Begini Cara Kerjanya
Mulai dari alasan kerja, anak istri, capek, dan sebagainya. Atau sebagaian anak memenuhi hajat dan keperluan serta perminttaan bantuan kedua orang tuanya dengan berat hati disertai omelan. Tentu ini merupakan sikap tercela dam termasuk kedurhakaan kepada orang tua.