BACA JUGA:Ini Alasan Kucing Sangat Dicintai di Era Mesir Kuno, Jadi Simbol Keanggunan dan Kecantikan
Bagaimana toksoplasma menyebar?
Kucing berperan sebagai inang utama. Pada kucing yang terinfeksi, feses (kotoran) kucing menjadi sumber penyebaran yang dapat menginfeksi hewan dan manusia mulai dari 24 jam setelah dikeluarkan hingga 18 bulan pada kondisi yang sesuai.
Tidak hanya itu, parasit ini juga dapat menyebar melalui air dan bertahan pada tanaman.
Jika toksoplasma tertelan oleh hewan, maka parasit ini dapat menyebar melalui aliran darah dan menetap pada organ tubuh termasuk otot (daging).
BACA JUGA:Berbagai Fakta dan Mitos Tentang Kucing, Benarkah Punya 9 Nyawa?
Itulah mengapa, 50% dari kasus toksoplasmosis disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi daging mentah atau belum matang, serta makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Makanan seperti sate, steak, buah, dan lalapan bisa membantu penyebaran toksoplasma.
Infeksi ini juga dapat tertular melalui kontak fisik dengan tanah yang terkontaminasi kotoran kucing, transfusi darah, dan transplantasi organ.
Pada janin, toksoplasma ditularkan melalui plasenta. Kemungkinan ibu hamil untuk terinfeksi toksoplasma pada trimester 1 sebesar 15%, pada trimester kedua 30%, dan trimester ketiga 60%. Pada fase kehamilan akhir, toksoplasmosis akan lebih berbahaya terhadap bayi dibandingkan bayi yang sudah terinfeksi pada trimester 1.
BACA JUGA:Sudah Tahu Belum? Ini 9 Alasan Induk Kucing Memakan Anaknya Sendiri Ketika Lahir, Ternyata...
Jadi, bagaimana agar kucing peliharaan tidak menyebabkan toksoplasma?
Berikut adalah tips bagaimana merawat kucing sehingga tidak terinfeksi toksoplasma.
1. Menggunakan sarung tangan saat mengganti kotak kotoran kucing dan mencuci tangan dengan sabun secara bersih.
2. Membersihkan tempat kotoran kucing setiap hari karena parasit Toksoplasma gondii baru dapat menginfeksi 1-5 hari setelah feses dikeluarkan.
3. Memberikan makanan kering atau makanan kaleng kepada kucing, bukan makanan mentah atau setengah matang.