Metode ini juga umum dikenal dengan nama fermentasi berantai. Dimana proses fermentasi berantai ini akan menghasilkan asam organik, gas, serta alkohol dan juga menurunkan kadar air di dalam kayu.
Selain itu, kandungan pati kayu yang memang merupakan sumber makanan perusak seperti rayap juga akan menurun, karena zat tersebut larut ke dalam air.
Itulah mengapa cara mencegah kayu dimakan rayap ini cukup efektif, sebab minat serangga perusak seperti rayap untuk memakan kayu menjadi berkurang.
Sementara itu, membuat furnitur, kusen, atau kerangka rumah yang tahan terhadap rayap sangat tergantung pada pemilihan bahan, dalam hal ini jenis kayunya.
Berikut ini adalah beberapa jenis bahan yang disarankan jika sahabat Camkoha ingin furnitur, kusen, dan pintu tahan terhadap hama tersebut:
1. Kayu jati
Pilihan pertama adalah jati. Bahan ini sudah sangat terbukti mampu melawan serangan hama. Sifatnya kuat, kokoh, dan dapat bertahan hingga puluhan tahun. Tak heran bila sampai kini ada banyak perabot atau furnitur antik berbahan jati.
BACA JUGA:Pulang Ibadah Haji Dipanggil Pak Haji, Yuk Ketahui Sejarah Gelar Haji yang Hanya Ada di Indonesia
Harganya memang mahal tapi ini sepadan dengan kualitasnya. Sahabat juga bisa berhemat karena tak perlu khawatir mengganti furnitur atau kusen jika ada serangan hama. Apalagi jati juga tahan terhadap jamur.
2. Kayu merbau
Pilihan kedua jatuh pada merbau yang diklaim sebelas dua belas dengan kayu jati. Teksturnya keras dan sangat sulit ditembus oleh hama.
3. Kayu sengon
Bahan ini sering digunakan sebagai bahan untuk membuat papan lapis dan peti pengemas. Sengon menjadi bahan yang sangat mudah ditemukan karena masa pertumbuhannya sangat cepat.
BACA JUGA:Jangan Sampai Jadi Haji Mardud, Ketahui Ciri Amalan Ibadah Haji Ditolak Oleh Allah
4. Kayu ulin