Ekspedisi tersebut dipimpin oleh Kapten J. Andiew yang membawa tiga kapal, yaitu The Caesar, The Resolution, dan The Defence. Inggris menjajah Bengkulu selama kurang lebih 139 tahun, dari tahun 1685 hingga 1824.
Selama masa penjajahan ini, ratusan prajurit Inggris tewas akibat penyakit kolera, malaria, dan disentri. Perjalanan menuju Bengkulu sangatlah sulit bagi Inggris, dengan pelayaran dari Inggris ke Bengkulu memakan waktu hingga 8 bulan.
Tantangan tidak hanya datang dari perjalanan yang berat, tetapi juga dari perlawanan penduduk setempat yang gigih.
BACA JUGA:Dapat Uang Secara Online, Coba 10 Cara Hasilkan Uang dari Facebook
Pada tahun 1714 hingga 1719, Inggris membangun Benteng Marlborough di bawah pimpinan Wakil Gubernur East India Company (EIC), yaitu Josep Collet.
Namun, karena kesombongan dan keangkuhan Josep Collet, setelah benteng tersebut selesai dibangun pada tahun 1719, rakyat Bengkulu yang dipimpin oleh Pangeran Jenggalu melakukan serangan terhadap pasukan Inggris di Ujung Karang dan Benteng Marlborough.
Serangan tersebut berhasil, dan Benteng Marlborough pun berhasil dikuasai oleh rakyat Bengkulu. Pasukan Inggris dipaksa meninggalkan Bengkulu. Peristiwa heroik ini diperingati hingga sekarang sebagai Hari Jadi Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Dapat Uang Secara Online, Coba 10 Cara Hasilkan Uang dari Facebook
Selain Inggris, Belanda juga pernah menduduki Bengkulu dari tahun 1824 hingga 1942. Pada tahun 1942, Belanda dikalahkan oleh Jepang yang kemudian menduduki Bengkulu selama kurang lebih tiga tahun.
Masa-masa penjajahan oleh berbagai kekuatan asing ini meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah dan budaya Bengkulu, memperkaya narasi perjuangan dan ketahanan masyarakatnya.
Demikianlah informasi tentang Keris Terapang senjata raja Bengkulu yang digunakan untuk duel. Semoga bermanfaat.
Tianzi Agustin