"Kami tidak mengklaim telah memecahkan misteri Dyatlov Pass, karena tidak ada yang selamat untuk menceritakan kisah tersebut," kata penulis utama studi Johan Gaume, kepala Laboratorium Simulasi Salju dan Longsor di Institut Teknologi Federal Swiss di Lausanne.
"Tapi kami menunjukkan hipotesis masuk akal longsoran salju."
Hipotesis longsoran salju bukanlah hal yang baru. Dua penyelidikan federal di Rusia -- yang selesai pada 2019 dan 2021 juga menyimpulkan para pendaki kemungkinan besar didorong dari tenda oleh longsoran salju.
Hipotesis ini belum diterima secara luas oleh publik. Studi baru mencatat bahwa tidak ada investigasi yang menawarkan penjelasan ilmiah dari beberapa hal aneh dalam insiden tersebut.
Pertama, saat tim penyelamat datang di lokasi 26 hari setelah para pendaki hilang, mereka tidak menemukan tanda-tanda longsoran salju.
Kedua, menurut Gaume, lereng tempat pendaki membangun kemah memiliki kemiringan kurang dari 30 derajat yang dianggap sebagai sudut minimum saat terjadi longsoran salju. Ketiga, ada bukti bahwa para pendaki meninggalkan tenda mereka di tengah malam.
BACA JUGA:Indomie Sudah Mendunia, tapi Bukan yang Pertama Hadir di Indonesia
Saat ditemukan, para pendaki tidak berada dalam satu tempat. Beberapa pendaki ditemukan dalam satu tempat tidak memakai baju dan beberapa pendaki ditemukan di tempat lain menggunakan baju rekan-rekannya yang telanjang.
Selain itu, para pendaki juga mengalami cedera kepala dan dada yang biasanya tidak disebabkan oleh longsoran salju, kata Gaume. Salah satu pendaki juga kehilangan lidahnya, meski ada yang menyebut itu karena hewan liar.
Awalnya, kelompok pendaki tersebut memiliki sepuluh anggota. Tetapi, salah satu pendaki tersebut, Yuri Yudin, turun dari gunung terlebih dahulu karena sakit.
Saat Yudin kembali bersama pihak berwenang untuk membantu mengenali barang-barang yang ada di lokasi bekas perkemahan rekan-rekannya, ia menemukan beberapa hal yang ia tidak kenali seperti sebuah kain, papan seluncur, dan kacamata.
BACA JUGA:Kembali Naik Ring Usia 58 Tahun, Begini Kisah Mualaf Mike Tyson yang Takluk dengan Al Aziz
Dalam makalah Gaume dan rekan penulis studinya, Alexander Puzrin, eorang peneliti di Institute for Geotechnical Engineering di Zurich, Swiss, berupaya menjawab setiap kritik ini.
Mereka mempelajari catatan dari insiden Dyatlov untuk menciptakan kembali kondisi lingkungan yang kemungkinan besar dihadapi para pendaki pada malam tersebut -- mereka bahkan meminta bantuan kepada animator untuk film Disney 'Frozen'.
Mereka membuat model longsoran digital untuk menguji apakah longsoran lempengan dapat terjadi dan masuk akal dalam kondisi tersebut.