Mengagetkan, sebuah studi terbaru para ilmuwan mengungkapkan bahwa sebuah planet alien bisa saja ‘tersembunyi di dalam pusat Bumi’
Para ilmuwan berpikir, planet jahat bernama Theia yang mungkin telah bertabrakan dengan Bumi 4,5 miliar tahun lalu, bisa saja meninggalkan serpihan di dalam perut Bumi.
BACA JUGA:Kurban 1 Ekor Kambing Untuk Satu Keluarga, Begini Ketentuannya
Beberapa ilmuwan, melansir Dailystar, berpikir dampak yang sama di ruang angkasa membentuk Bulan, tetapi sekarang mereka telah mempelajari jejak spesifik dari benturan yang terkubur jauh di dalam perut Bumi.
Seorang ahli geologi di Arizona State University di Amerika Serikat bernama Qian Yuan berpendapat, titik padat misterius di perut planet kita adalah bagian spesifik dari planet Theia yang masih utuh di dalam Bumi.
“Di sini, kami menunjukkan bahwa kulit Theia mungkin beberapa persen secara intrinsik lebih padat daripada kulit Bumi, yang memungkinkan bahan kulit Theia tenggelam ke kulit paling bawah Bumi dan terakumulasi menjadi tumpukan termokimia yang dapat menyebabkan pengamatan seismik (area padat),” urai Yuan dan timnya, dalam makalah yang dipresentasikan pada Lunar and Planetary Science Conference.
BACA JUGA:Bolehkah Berkurban Atas Nama Orang yang Sudah Meninggal Dunia? Ini 3 Hal yang Perlu Diperhatikan
“Ide gila ini setidaknya mungkin,” tambah Yuan.
Para ilmuwan mengidentifikasi bagian tertentu dari interior bumi tempat potongan Theia masih bisa bersarang.
Teori bahwa Theia bertabrakan dengan Bumi ini dikenal sebagai hipotesis tumbukan raksasa.
Dikatakan, planet Theia bertabrakan dengan Bumi awal sekira 4,5 miliar tahun yang lalu.
Ilmuwan yang menganut teori tersebut menjelaskan keberadaan Bulan dan mengapa inti planet kita lebih besar dari yang diharapkan untuk ukuran Bulan.
Para ilmuwan percaya, material padat Theia bisa saja tetap utuh selama miliaran tahun sebagai fungsi dari cara kerja kulit Bumi.
BACA JUGA:Ini Sejarah Kurban dan 5 Jenis Hewan yang Bisa Dijadikan Kurban Idul Adha
Bahan-bahan ini sangat padat sehingga tenggelam dan tidak pernah melayang kembali ke zona konveksi.
Area ‘seukuran benua’ adalah bagian terbesar dari interior Bumi, dan pemahaman tentang bagaimana mereka terbentuk dan bagaimana mereka bertahan dapat membantu mendorong kemajuan ilmu Bumi.