Minyak makan sawit merah tidak hanya berfungsi sebagai minyak goreng, tetapi juga dapat digunakan sebagai suplemen makanan yang dapat dikonsumsi langsung.
BACA JUGA:Senjata Pamungkas di Kelas Flagship, Ini Harga Redmi K50i, Spesifikasi Tangguh
4. Mencegah dan Mengurangi Penyakit Kardiovaskular (CVD)
Tingginya komposisi asam oleat dan asam linoleat dalam minyak ini membantu dalam mencegah dan mengurangi penyakit kardiovaskular. Kandungan tokoferol dan tokotrienol dapat mengurangi tekanan darah sistolik serta mengurangi risiko stroke hingga 50%, memberikan perlindungan pada saraf otak.
5. Pencegahan dan Pengurangan Impairment Kognitif
Kandungan tokotrienol (Vitamin E) dalam minyak makan sawit merah dapat meningkatkan fungsi kognitif otak, mencegah penyakit seperti Alzheimer, Parkinson, dan penuaan otak (dementia). Tokotrienol juga berperan sebagai neuroprotective yang kuat, membantu dalam pencegahan penyakit kognitif ringan.
BACA JUGA:Sama-sama untuk Pengendara Motor, Apa Beda SIM C1 dengan SIM C Biasa?
Dibalik kelebihan dibidang kandungan nutrisi, minyak makan merah juga memiliki sejumlah kekurangan dibanding dengan minyak goreng biasa.
Simak selengkapnya:
1. Rasa Getir dan Bau yang Kurang Menyenangkan
Ketika dikonsumsi secara langsung, minyak makan sawit merah dapat menimbulkan rasa getir dan bau yang masih tercium, serta warna merah pekat yang mungkin tidak disukai oleh beberapa orang.
BACA JUGA:Abrasi Pantai Pekik Nyaring, Tinggal 1 Meter Lagi Rumah Penyu Bakal Hanyut ke Laut
2. Lebih tinggi kolesterol
Dibandingkan dengan minyak nabati cair lainnya, minyak sawit merah kurang efektif dalam menurunkan kolesterol, bahkan dapat meningkatkan kadar kolesterol "jahat" LDL.
3. Kandungan Lemak Jenuh yang Tinggi