2. Properti
Investasi properti, baik tanah maupun bangunan dapat menjadi pilihan investasi jangka panjang yang cukup menjanjikan.
Properti yang merupakan salah satu kebutuhan pokok akan selalu dibutuhkan dan dicari, sementara ketersediaannya semakin terbatas. Oleh karena itu, tak heran bila nilainya akan cenderung meningkat dari waktu ke waktu.
BACA JUGA:Penuhi Syarat Top Up KUR BRI 2024, Dapatkan Tambahan Usaha, dengan Bunga Rendah 0,3% per Bulan
Selain mendapat capital gain atau kenaikan harga di masa depan, keuntungan lain dari investasi properti adalah mendapat penghasilan sewa dengan memiliki beberapa rumah sewa atau kos. Ini bisa menjadi sumber penghasilan ketika memasuki usia pensiun.
Namun sayangnya, dibutuhkan modal yang besar untuk memulai investasi ini. Di sisi lain, investasi properti tidak likuid. Artinya, tidak mudah dicairkan apabila investor membutuhkan dana cepat.
BACA JUGA:Dijamin Untung, Ini Daftar 10 Ide Usaha Modal Rp 10 Jutaan, Lengkap dengan Tips Menjalankan
3. Saham
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) saham diartikan sebagai bukti pemilikan bagian modal perseroan terbatas yang memberi hak atas dividen dan lain-lain menurut besar kecilnya modal yang disetor.
Dengan membeli saham di bursa berarti investor mendapatkan bagian sekian persen kepemilikan perusahaan yang menjual sahamnya.
BACA JUGA:Ini Daftar 4 Tempat Terbaik untuk Gadai BPKB Motor, Dijamin Cepat Cair Tanpa Perlu Survei
Investor memperoleh imbal hasil berupa kenaikan harga saham ketika kinerja perusahaan baik atau dividen ketika perusahaan untung.
Investasi saham cenderung memberikan keuntungan yang besar dibandingkan instumen investasi lainnya. Namun demikian, juga memiliki risiko yang sangat tinggi. Harga saham dapat naik dan turun secara drastis dalam jangka waktu yang cepat.
BACA JUGA:3 Risiko Gadai BKPB Motor, Kenali Konsekuensinya Dulu Sebelum Surat Kendaraan Anda Gadai
4. Reksa dana
Instrumen investasi jangka panjang berikutnya adalah reksa dana. Reksa dana sendiri merupakan wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.