NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Manusia Wajak atau yang lebih dikenal dengan Homo wajakensis. Manusia Wajak adalah salah satu manusia purba yang hidup di Indonesia. Begini asal usul suku Wajak, suku tertua yang mendiami Indonesia.
BACA JUGA:Begini Asal Usul Suku Mentawai yang Tinggal Bersama dalam Satu Rumah Adat
Suku Wajak datang menghuni desa Wajak yang ada di Tulungagung, Jawa Timur sekitar 500 ribu hingga 1 juta tahun lalu. Suku ini merupakan suku yang pertama datang ke Indonesia dan disebut sebagai suku tertua berdasarkan hasil penemuan fosil manusia purba.
BACA JUGA:Pernah Makan Ikan Semah? Begini Cerita Asal Usul Suku Pasemah yang Terletak di Sumsel
Dikutip dari buku Prasejarah Indonesia yang ditulis oleh Arfan Diansyah, Flores Tanjung, dan Abdul Haris Nasution, manusia Wajak atau Homo wajakensis adalah manusia purba yang pernah hidup di Indonesia. Tengkorak manusia Wajak sendiri pertama kali ditemukan oleh B. Dvan Rietschote pada tahun 1889.
BACA JUGA:Ini Suku Bunga Pinjaman di BRI untuk Pensiunan dan Besaran Biaya Lainnya di Produk BRIGuna Purna
Rietschote menemukan tengkorak Wajak tersebut dari sebuah ceruk di lereng pegunungan Karst di barat laut Campurdarat, dekat Tulungagung, Jawa Timur. Penemuan tengkorak kemudian membuat Eugene Dubois tertarik untuk menelusuri lebih lanjut terkait manusia Wajak.
BACA JUGA:Ngaku Orang Bengkulu, Sudah Tahu Suku Lembak? Yuk Kenali Asal Usul Populasi Kelompok Etnik Ini
Akhirnya, dalam proses eksavasinya di lokasi penemuan tengkorak Wajak, Dubois berhasil menemukan tengkorak lainnya yang kemudian disebut Wajak II. Tengkorang manusia Wajak II ditemukan dengan kondisi beberapa gigi lepas, dan sebagainya.
Ciri-ciri fisik manusia Wajak dikatakan hampir mirip dengan ciri-ciri yang dimiliki, yaitu memiliki postur tubuh yang tegak.
BACA JUGA:Warisan Leluhur, 'Pengadangan' Bagian Tradisi Unik Pernikahan dari Suku Ogan
Berikut ciri-ciri lengkap manusia Wajak, yaitu:
1. Memiliki tengkorak yang panjang dengan atap tengokorak yang tebal.
2. Terdapat tonjolan di atas Linea nuchalis di bagian occipital.
3. Kapasitas atau volume otak 1600 cc.