Kehidupan masyarakat Togutil yang sangat sederhana dan jauh dari peradaban menjadikannya sangat bergantung pada alam. Berbagai macam hasil hutan menjadi sumber kehidupan bagi mereka.
Suku Togutil umumnya bermukim secara berkelompok di beberapa area hutan. Tak jarang pula mereka mendiami tempat di sepanjang aliran sungai, sehingga tempat tinggal mereka dekat dengan aliran air sebagai sumber kehidupan.
Menurut data sensus, sebanyak 42 rumah tangga suku ini tinggal dan menetap di sekitar Sungai Dodaga. Bentuk rumahnya masih sangat sederhana dan terbuat dari bahan-bahan yang terbatas.
Sebagian besar sumber makanan didapatkan dengan cara berburu. Mereka berburu hewan di hutan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan keluarganya.
BACA JUGA:Cek di Sini Limit dan Bunga Pinjaman Kupedes BRI 2024, Pinjam Rp 100 Juta Angsuran Ringan
Seringkali orang-orang ini berburu babi dan rusa. Terkadang juga mereka mencari beberapa ikan di sungai yang terletak dekat dengan pemukiman mereka.
Orang-orang Togutil juga melakukan kegiatan berkebun dan bercocok tanam. Sebagian besar kebun ditanami dengan ubi jalar dan ketela, pisang, pepaya, dan bahkan tebu.
Namun kebiasaan suku Togutil yang suka berpindah-pindah membuat kebun tersebut tidak diusahakan secara intensif. Keberadaan kebun ini pada akhirnya tidak akan merusak hutan karena tidak produktif.
Suku Togutil juga mencari dan mengumpulkan beberapa telur megapoda, damar serta tanduk rusa untuk kemudian dijual.
Biasanya Suku Togutil menjualnya dengan cara keluar hutan untuk mencapai daerah pesisir. Orang-orang yang bermukim di pesisir inilah yang akan membeli barang-barang yang dijual oleh Suku Togutil.
BACA JUGA:4 Cara Cek Insentif Kartu Prakerja 2024, Silakan Dicek Sudah Cair Belum?
Agama yang Dianut Suku Togutil
Mengutip dari jurnal "Pemanfaatan Keanekaragaman Genetik Tumbuhan Oleh Masyarakat Togutil Di Sekitar Taman Nasional Aketajawe Lolobata" Kepercayaan asli Suku Togutil sebenarnya cenderung mengacu pada adanya makhluk halus. Mereka juga percaya pada kekuatan adikodrati yang ada di sekitar lingkungan hidup mereka.
Mahluk-mahluk halus ini seringkali disebut dengan istilah “ohitana” dan dipercaya dapat melakukan perbuatan yang mengarah pada kebaikan.
Namun makhluk-makhluk halus ini juga dianggap bisa bersifat mengganggu. Untuk mengendalikan perilaku makhluk halus tersebut, maka suku togutil seringkali melakukan upacara Gomanga yang biasanya dilakukan baik secara individu maupun secara kolektif.
Akan tetapi, seiring perkembangan zaman beberapa orang dari suku Togutil telah mengenal agama Islam dan menganutnya.
BACA JUGA:Tabel Pinjaman Kupedes BRI 2024, Pinjam Rp 65 Juta Cicilan Murah, Tempo 4 tahun