BACA JUGA: 10 Negara Penyumbang Harta Karun Nikel Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor Urut Berapa?
4. Pemisahan Gravitasi
Pada tahap ini, bijih yang telah dicuci akan melalui pemisahan gravitasi menggunakan alat seperti meja gemetar atau konsentrator sentrifugal. Teknik ini memanfaatkan perbedaan berat spesifik antara emas dan material lainnya untuk memisahkan emas dari bijih.
5. Flotasi
Flotasi adalah metode yang digunakan untuk memisahkan emas dari bijih dengan memanfaatkan sifat hidrofobik emas.
Dalam proses ini, bahan kimia ditambahkan ke dalam larutan bijih untuk membuat gelembung-gelembung udara menempel pada partikel emas. Partikel emas yang terapung kemudian diambil dan dipisahkan dari bijih.
BACA JUGA:Harta Karun Emas di Kalimantan Barat Dicuri WNA China, Begini Cara Kerjanya
6. Pemurnian
Setelah emas terpisah dari bijih, tahap pemurnian dilakukan untuk menghilangkan logam-logam lain yang mungkin masih terdapat dalam emas. Proses pemurnian melibatkan penggunaan bahan kimia seperti asam nitrat atau asam klorida.
7. Elektrolisis
Elektrolisis digunakan untuk memurnikan emas lebih lanjut. Proses ini melibatkan penggunaan arus listrik untuk mentransfer emas dari anode ke katode, sehingga menghasilkan emas dengan tingkat kemurnian yang sangat tinggi.
BACA JUGA:Titik Lokasinya Tambang di Sulawesi yang Menjadi Penyumbang Harta Karun Nikel Terbesar di Indonesia
8. Peleburan
Setelah proses pemurnian, emas dalam bentuk padat dilebur untuk membentuk batangan atau potongan emas dengan kemurnian tertentu. Peleburan ini biasanya dilakukan dalam tungku peleburan dengan suhu tinggi.
BACA JUGA:Harta Karun Nikel Incaran Dunia di Sulawesi, Berpotensi Mencapai 2,6 Miliar Ton