5. Meminta Informasi Pribadi
Pinjaman online resmi hanya akan meminta informasi dasar seperti nama, nomor telepon aktif, dan alamat email.
Rekening bank diminta untuk pengecekan riwayat kredit dan pencairan dana. Namun, pinjaman online palsu mungkin akan meminta informasi pribadi lainnya seperti pin atau password perbankan dengan alasan agar dana cepat cair.
Tips Jangan pernah memberikan pin atau password perbankan kepada siapapun. Pihak bank pun tidak akan pernah meminta informasi tersebut.
BACA JUGA:Hati-hati Terjerat! Ini Penyebab Bisa Dapat SMS dari Pinjol, serta Cara Memblokirnya
6. Bayar Tagihan ke Rekening Pribadi atau E-Money
Pinjaman online resmi hanya akan meminta pembayaran tagihan melalui aplikasi atau website resmi.
Jika ada seseorang yang menghubungi kamu melalui pesan singkat di media sosial atau telepon dan meminta pembayaran tagihan ke rekening pribadi atau dompet digital, waspadalah karena itu adalah salah satu modus penipuan.
Tips Pastikan pembayaran tagihan dilakukan sesuai dengan informasi di aplikasi atau website resmi penyedia pinjaman.
7. Tampilan Media Sosial Tidak Profesional
Perusahaan pinjaman online resmi memiliki tim khusus yang mengelola media sosial mereka agar terlihat rapi, menarik, dan profesional.
BACA JUGA:Cepat Blokir! Ini Ciri-ciri Penipuan Pinjaman Online Lewat WA, Jangan Sampai Jadi Korban
Sebaliknya, pinjaman online palsu memiliki tampilan media sosial yang berantakan, dengan gambar yang pecah, dan sering kali hanya mengambil postingan dari pinjaman online lain.
Tips Perhatikan tampilan media sosial dari penyedia pinjaman. Penyedia pinjaman resmi akan memiliki tampilan yang profesional dan informasi yang lengkap.
Cara Mengecek Legalitas Pinjaman Online
Ada tiga cara untuk mengecek legalitas suatu penyelenggara pinjaman online, yaitu melalui WhatsApp, website resmi, serta telepon atau email. Berikut langkah-langkahnya: