NASIONAL, RBTVCAMKOHA. COM – Cerita pesugihan, bisa kaya 7 turunan dengan pesugihan Gunung Kawi Malang, di sana ada pohon keramat.
Keindahan pemandangan alam di Gunung Kawi selalu saja membuat wisatawan ingin mendaki hingga puncaknya. Di puncak gunungnya, Anda dapat menikmati pemandangan menakjubkan dari ketinggian.
Namun, di balik keindahan pemandangan Gunung Kawi ada juga cerita mitos pesugihan yang ramai menjadi pembicaraan banyak orang. Mitos pesugihan di kawasan Gunung Kawi diduga tak bisa lepas dari pohon dewandaru. Pohon ini memang tumbuh di Gunung Kawi.
BACA JUGA:Ratusan Rumah Warga Desa Padang Bakung Terendam Banjir Rob, Air Sumur Tak Layak Dikonsumsi
Di Gunung Kawi terdapat sebuah pohon yang memiliki keistimewaan dan keunikan tersendiri. Pohon ini dikenal sebagai pohon Dawandaru, yang ditanam oleh Eyang Sujogo.
Dalam tradisi dan kepercayaan masyarakat, pohon ini juga dikenal sebagai tongkat milik Eyang Sujogo.
Terletak di area pemakaman, pohon ini juga disebut sebagai Shian-to atau pohon dewa oleh orang Tionghoa. Para peziarah sering menunggu dahan, buah, atau daunnya yang jatuh karena dipercaya dapat menambah kekayaan jika disimpan.
BACA JUGA:Tertarik Investasi Emas? Kenali Dulu Keuntungan dan Kerugian agar Bisa Raup Cuan
Pohon Dawandaru memiliki tempat khusus dalam kepercayaan masyarakat setempat. Para peziarah rela menunggu berbulan-bulan untuk mendapatkan bagian dari pohon ini yang jatuh, seperti buah atau daunnya.
Menurut kepercayaan, menyimpan bagian dari pohon ini dapat menambah kekayaan seseorang. Namun, hal ini membutuhkan kesabaran yang luar biasa karena bagian pohon yang jatuh sangat jarang dan tidak bisa diprediksi.
Selain pohon Dawandaru, di Gunung Kawi juga terdapat sebuah keraton yang pernah dimiliki oleh Prabu Kameswara, seorang pangeran dari Kerajaan Kediri yang beragama Hindu.
Keraton ini berada di ketinggian 700 meter dan berjarak sekitar setengah jam dari makam Eyang Sujo dan Jugo.
BACA JUGA:Investasi Paling Menguntungkan, Begini Simulasi Tabungan Emas Pegadaian, Syarat Cuma KTP
Dahulu, Prabu Kameswara dikabarkan berhasil menyelesaikan masalah politik di kerajaannya setelah melakukan tapa di tempat ini. Kini, petilasan tersebut digunakan sebagai tempat pemujaan dan praktik pesugihan.
Gunung Kawi dapat dicapai melalui empat titik pendakian, yaitu via Keraton, via Batu Licin, via Precet Wangir, dan via Panderman yang melalui Gunung Butak. Banyak ritual dilakukan di Gunung Kawi, terutama pada hari Jumat Legi dan tanggal 12 bulan Suro.