Misteri dan Sejarah Gunung Tidar Magelang yang Dikenal Sebagai Paku Tanah Jawa

Jumat 07-06-2024,13:32 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Purnama Sakti

Kyai Semar, tokoh yang juga dikenal dalam cerita wayang kulit, dipercaya sebagai penjaga dan penguasa spiritual Gunung Tidar. Menurut mitos, Kyai Semar adalah jelmaan dewa yang telah bertapa di gunung ini selama 1001 tahun.

Ada beberapa pantangan yang diyakini oleh masyarakat sekitar terkait dengan Gunung Tidar:

1. Tidak Boleh Ditanami Palawija 

Menanam palawija di Gunung Tidar dianggap sebagai pelanggaran terhadap kesakralan gunung ini. Masyarakat percaya bahwa tanah di sekitar gunung ini memiliki nilai spiritual yang tidak boleh diusik.

BACA JUGA:Terbantu KUR BRI, Usaha Kayu Rotan Bangkit dari Krisis dan Raup Omzet Besar

2. Pantangan Membuat Sumur 

Membuat sumur di sekitar Gunung Tidar dianggap tabu karena sumber air di gunung ini dipercaya berhubungan langsung dengan samudera, dan menggali sumur bisa mengganggu keseimbangan spiritual.

3. Larangan Mengubah Bentuk 

Gunung Gunung Tidar dianggap suci dan keramat, sehingga mengubah bentuk atau struktur gunung ini diyakini bisa membawa malapetaka.

Syekh Subakir dan Penyebaran Islam di Jawa

Cerita tentang Syekh Subakir merupakan bagian integral dari sejarah dan legenda Gunung Tidar. Menurut kisah, setelah berhasil menancapkan tombak di Gunung Tidar, Syekh Subakir melanjutkan misinya untuk menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.

BACA JUGA:Tertarik Investasi Emas? Kenali Dulu Keuntungan dan Kerugian agar Bisa Raup Cuan

Pertemuan antara Syekh Subakir dan Kyai Semar, yang dikenal sebagai penguasa spiritual tanah Jawa, menjadi momen penting dalam sejarah penyebaran Islam di pulau ini.

Kyai Semar, yang dikenal sebagai dewa golongan putih dalam kepercayaan Jawa, awalnya menolak kehadiran Syekh Subakir dan niatnya untuk membawa perubahan di Pulau Jawa. 

Namun, setelah melalui dialog dan negosiasi, Kyai Semar setuju dengan syarat bahwa Syekh Subakir harus memindahkan jin-jin jahat dari Gunung Tidar dan membawa penduduk manusia untuk mengisi kekosongan pulau tersebut. 

Selain itu, Syekh Subakir juga harus menyebarkan Islam tanpa memaksa penduduk untuk meninggalkan adat istiadat Jawa.

Kategori :