Nasib 6 Tentara Israel Berakhir Tragis Akibat Stres dan Trauma Perang di Gaza
Banyak pasukan Israel dilaporkan stress menghadapi perang--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Ribuan tentara Israel mengalami stres dan trauma berat akibat perang dan pembantaian yang mereka lakukan di Gaza.
Bahkan, baru-baru ini setidaknya tercatat ada enam tentara Israel telah bunuh diri dalam beberapa bulan terakhir, yang diduga akibat tekanan psikologis parah yang disebabkan genosida berkepanjangan di Gaza dan perang di Lebanon selatan.
Seperti dilansir dari beberapa sumber, menurut investigasi Harian Israel Yedioth Ahronoth, jumlah bunuh diri tentara Israel mungkin lebih tinggi, karena militer Negeri Zionis itu belum merilis angka resminya, meskipun berjanji untuk mengungkapkannya pada akhir tahun ini.
BACA JUGA:Diduga Jadi Korban Bullying Kakak Kelas, Siswa Kelas 3 SD Koma di Rumah Sakit
Dilansir dari laman cnnindoensia.com, laporan Jumat (22/11) menyoroti krisis kesehatan mental yang lebih luas di dalam militer Israel yang terlibat dalam pembantaian massal warga Palestina dan penghancuran massal di Gaza, daerah kantong Palestina yang terkepung selama 413 hari terakhir.
Sejak 7 Oktober tahun lalu, militer Israel telah membunuh keluarga-keluarga di Gaza, menghancurkan permukiman, menggali kuburan massal, menghancurkan pemakaman, mengebom toko-toko dan bisnis, meratakan rumah sakit dan kamar mayat, menabrakkan tank dan buldoser ke mayat, menyiksa warga Palestina yang dipenjara dengan anjing dan listrik, melakukan eksekusi palsu terhadap tahanan, dan bahkan memperkosa banyak warga Palestina.
BACA JUGA:Profil Nita Vior, Sosok yang ramai Dibicarakan Gegara Video 15 Menit 20 Detik
Menunjukkan perilaku sadis selama genosida, tentara Israel telah mengejek tahanan Palestina dengan mengklaim bahwa mereka sedang bermain sepak bola dengan kepala anak-anak mereka di Gaza.
Pasukan militer Israel telah menyiarkan langsung ratusan video tentara yang menjarah rumah-rumah Palestina, menghancurkan tempat tidur anak-anak, membakar rumah sambil tertawa, mengenakan pakaian dalam warga Palestina yang mengungsi, dan mencuri mainan anak-anak.
Dalam misi mereka untuk menghapus Palestina, pasukan militer Israel telah membunuh banyak bayi, petugas medis, atlet, dan jurnalis dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam perang mana pun di abad ini.
Namun sekarang, hal itu harus dibayar dengan harga yang mahal. Ribuan tentara Israel telah mencari bantuan dari klinik kesehatan mental militer atau psikolog lapangan, dengan sekitar sepertiga dari mereka yang terkena dampak menunjukkan gejala gangguan stres pascatrauma (PTSD).
BACA JUGA:Demi Akses Jalan, Keluarga Ini Rela Bangun Jembatan Senilai Rp 250 Juta di Bantaran Sungai
Menurut penyelidikan, jumlah tentara Israel yang menderita trauma psikologis mungkin melebihi mereka yang mengalami luka fisik akibat perang.
Harian itu mengutip para ahli yang mengatakan bahwa tingkat penuh dari krisis kesehatan mental ini akan menjadi jelas setelah invasi militer berakhir dan pasukan kembali ke kehidupan normal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: