BENGKULU UTARA, RBTVCAMKOHA.COM - Setop panic buying, pasokan BBM di Kabupaten Bengkulu Utara normal, jangan kasih celah pengunjal BBM.
Panic buying adalah perilaku pembelian secara berlebihan atau penimbunan terhadap suatu barang didasari karena rasa panik dan takut yang berlebih.
Tindakan membeli suatu produk atau komoditas tertentu dalam jumlah yang besar ini disebabkan karena ketakutan secara tiba-tiba akan kekurangan ataupun kenaikan harga terhadap barang tersebut.
BACA JUGA:Asal Usul Gunung Tidar Pakunya Tanah Jawa yang Berisi Rajah Kalacakra untuk Menolak Balak
Panic buying Ini terjadi di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.
Sejak adanya informasi kebocoran pada pipa penyaluran BBM milik pertamina Bengkulu, akibat ditabrak oleh kapal tongkang pada 2 Juni lalu, masyarakat akhirnya berbondong-bondong mendatangi SPBU untuk membeli BBM.
BACA JUGA:Program Kartu Prakerja Sudah Dibuka Lagi, Ini Keuntungan dan Cara Daftarnya
Hingga Jumat (07/6) siang, antrean panja ng masih terjadi, seperti yang terjadi di dua SPBU yakni yang terletak di Desa Datar Ruyung dan Desa Gunung Agung, Kecamatan Kota Arga Makmur.
Antrean hingga lebih dari 1 kilometer tak dapat dielak.
Rahmat, salah seorang warga dari Desa Kuro Tidur, Kecamatan Arga Makmur mengakui bahwa ia rela antre panjang lantaran khawatir tidak kebagian BBM.
Ia panik saat mendapat informasi kebocoran pipa Pertamina di Bengkulu itu, yang ia dapati dari media sosial.
BACA JUGA:Daftar 3 Bansos yang Siap Cair Bulan Juni 2024, Apa Saja? Buruan Cek Rekening
“Itu katanya pipa itu ketumbur, apa itu gak paham kita mas. Cuma dapat di facebook,” kata Rahmat Jumat (07/6).
Situasi Ini justru diduga menjadi momen yang dimanfaatkan untuk para pengunjal BBM mengambil kesempatan dan keuntungan.