Ritual Pesugihan Tanpa Tumbal di Gunung Kemukus Sragen, Begini Ceritanya

Jumat 07-06-2024,15:02 WIB
Reporter : Tianzi Agustin
Editor : Purnama Sakti

BACA JUGA:Daftar 3 Bansos yang Siap Cair Bulan Juni 2024, Apa Saja? Buruan Cek Rekening

Selain berguru agama Islam, Pangeran Samudra juga ditugaskan menyambung kembali tali silaturahmi dengan kerabat Majapahit yang tercerai berai dan banyak mendiami wilayah sekitar Gunung Lawu. Salah satunya adalah Kyai Ageng Gugur di desa Pandan, di lereng Gunung Lawu.

Pangeran Samudra singgah beberapa lama di pesanggrahan Kyai Ageng Gugur. Setelah memperoleh restu dari Kyai Ageng Gugur, Ia pun bermaksud pulang kembali ke Demak Bintoro.

Pangeran Samudra telah berkhidmad dan bertekad bulat untuk menyebarkan agama Islam disepanjang perjalanan pulang. Ia diiringi oleh dua orang abdi untuk menemani sang Pangeran berdakwah.

Sesampainya di Demak, sang abdi melaporkan kepada Sultan bahwa kemungkinan Pangeran Samudra tidak dapat sampai ke Demak.

Sultan Demak Bintoro memerintahkan jika Pangeran Samudro akhirnya wafat agar dimakamnan di sebuah bukit, agak jauh dari lkasi sang Pangeran mangkat.

BACA JUGA:Sedang Sholat Jumat, Kaca Mobil Dipecah Pencuri, Uang Jutaan Rupiah Hilang

Sang abdi, pun diutus kembali menemui Pangeran Samudra, namun sesampainya di tempat Pangeran Samudera telah wafat. Sesuai amanat Sultan Demak, jenaxah Pangeran Samudra dimakamkan disebuah bukit sebelah barat laut Dukuh Doyong.

Makam tersebut berada di ketinggian sekitar 300 mdpl. Karena puncak  bukit makam tersebut sering diselimuti kabut putih di pagi hari hingga mirip asap yang keluar dari kukusan penanak nasi maka dinamakan Gunung Kemukus.

R.Ay. Ontrowulan yang berada di Demak sangat bersedih hati mendengar kabar meninggalnya Pangeran Samudra.

BACA JUGA:Sebentar Lagi Iduh Adha, Bagaimana Stok BBM dan LPG? Ini Keterangan dari Pertamina

Dengan diliputi duka mendalam, sang putri berkehendak pergi ke Gunung Kemukus. Ia bermaksud untuk bertakziah memberi penghormatan terakhir kepada Pangeran Samudra.

Sesampainya di Gunung Kemukus, R.Ay Ontrowulan memeluk pusara Pangeran Samudra dan tak mau melepaskannya beberapa waktu lamanya.

Sampai akhirnya sang putri tersadar dan mengiklhaskan kepergian Pangeran Samudra menghadap Sang Khalik.

Dalam suasana berduka, R.Ay. Ontrowulan menuju ke sebuah sendang dan mengambil airnya untuk bersuci. Sang putri lalu menenangkan batin dan berdoa kepada Allah SWT. Setelah memperoleh petunjuk, Ia kemudian memutuskan tinggal di Gunung Kemukus hingga wafatnya.

Mata air tempat bersuci itu sekarang dikenal dengan nama “Sendang Ontrowulan”. Letaknya di bawah area makam Pangeran Samudra. Air sendang itu tidak pernah kering walaupun saat musim kemarau tiba.

Kategori :