NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Ritual pesugihan tanpa tumbal di Gunung Kemukus Sragen, begini ceritanya.
Gunung Kemukus merupakan salah satu unggulan destinasi wisata di Bumi Sukowati. Berlokasi di Desa Pendem Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen, Gunung Kemukus berada di ketinggian sekitar 300 meter diatas permukaan laut.
Tak hanya dikenal sebagai tempat wisata tetapi di Gunung Kemukus Sragen juga tempat bagi mereka yang mencari pesugihan cara instan untuk mendapatkan kekayaan dan jabatan.
Fenomena ini telah membuat Gunung Kemukus selalu ramai dikunjungi peziarah yang ingin mendapatkan berkah melalui ritual Ngalap Berkah.
BACA JUGA:Kisah Syekh Subakir dan Semar Sabdo Palon yang Bertarung Secara Ghaib Selama 40 Hari 40 Malam
Siapa sangka bahwa perbukitan di Kabupaten Sragen ini menjadi magnet bagi orang-orang yang mencari cara cepat untuk meraih keuntungan materi.
Ritual yang dilakukan di Gunung Kemukus dianggap unik dan berbeda dari tempat-tempat pesugihan lainnya, karena kekayaan yang diperoleh bisa mencapai tujuh turunan tanpa memerlukan tumbal nyawa manusia.
Namun, jenis tumbal yang harus diberikan tetap menjadi pertanyaan banyak orang. Untuk memahami lebih lanjut, mari kita telusuri ritual pesugihan di Gunung Kemukus di artikel ini.
Pelaku pesugihan di Gunung Kemukus diwajibkan untuk melakukan ziarah ke makam Pangeran Samudro sebanyak tujuh kali.
BACA JUGA:Awas Salah Beli, Ini 5 Cara Mudah Membedakan Sepatu Adidas Ori dan KW
Z iarah ini harus dilakukan pada hari-hari tertentu seperti Kamis Pahing atau Kamis Wage, atau pada hari-hari dan bulan yang diyakini membawa keberuntungan.
Ziarah tersebut bukan sekadar kunjungan biasa, pelaku pesugihan harus mengambil sehelai bunga kantil dari makam Imam Samudra dan menyimpannya di dalam dompet.
Bunga kantil ini dianggap memiliki kekuatan mistis yang dapat membawa berkah dan kekayaan bagi yang memilikinya.
Namun, ritual di Gunung Kemukus tidak berhenti sampai di situ. Salah satu bagian paling kontroversial dari ritual pesugihan di Gunung Kemukus adalah pelaku pesugihan diharuskan melakukan hubungan layaknya suami istri.
BACA JUGA:Punya Kesaktian Mumpuni, Ini Sejarah Syekh Subakir Gunung Tidar yang Melegenda di Tanah Jawa