Kepala Otoritas IKN (OIKN) Bambang Susantono mengatakan bahwa proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara bukanlah proyek ecek-ecek.
Karena itu, lanjutnya, Otoritas IKN fokus pada perencanaan yang dirancang dengan tepat agar investor dan masyarakat internasional semakin yakin masuk dan ikut menanamkan modalnya.
BACA JUGA:Butuh Pinjaman? Coba Pinjam di BRI, Ini Jenis-jenis Pinjaman BRI 2024 dari Offline hingga Online
Dia mengakui, investor terutama pemodal asing akan membutuhkan waktu untuk merealisasikan investasinya di IKN. Karena itu, lanjut dia, pembangunan IKN dimulai dengan menggunakan APBN untuk menunjukkan keseriusan pemerintah membangun IKN.
Di sisi lain, Bambang memaparkan bahwa hingga saat ini sudah dilakukan empat tahapan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan fisik sejumlah proyek di IKN.
Groundbreaking tahap I dilakukan pada 21-22 September 2023 dengan nilai investasi mencapai total Rp22,9 triliun. Tahap kedua dilakukan pada 1-2 November 2023 dengan investasi total mencapai Rp15,57 triliun.
Groundbreaking tahap III digelar pada 20-21 Desember 2023, yang menyerap investasi sebanyak Rp4,78 triliun. Sementara groundbreaking tahap IV telah berlangsung pada 17 Januari 2024, menarik investasi sebesar Rp4,26 triliun.
BACA JUGA:Daftar Nama Honorer se-Indonesia yang Berpeluang Diangkat Menjadi ASN (Bagian 2), Asalkan...
Lalu siapa saja investor tersebut?
Dalam konferensi pers perkembangan terbaru proyek IKN di Jakarta, pada hari Selasa (30/1/2024), Bambang menjabarkan bahwa secara total proyek IKN sudah menyerap investasi sebanyak Rp47,51 triliun.
Di mana, Rp35,9 triliun di antaranya adalah investasi yang dilakukan oleh swasta. Investasi itu tersebar ke dalam delapan bidang proyek, yaitu:
- Hotel (6 investor swasta)
- Hunian (5 investor swasta)
- Ritel dan logistik (8 investor swasta & BUMN)
- Perkantoran (7 investor swasta & BUMN)
- Pendidikan (2 investor swasta)