Hal tersebut dapat terjadi karena ia merasa rendah diri dan tidak pantas untuk bergaul dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini juga membuat seseorang akan ragu untuk memulai hal baru.
4. Mulai Mengisolasi Diri
Remaja korban bullying akan cenderung mengisolasi dirinya jauh dari teman-teman di sekitarnya. Ia akan melakukan berbagai cara untuk mengasingkan diri dari lingkungannya karena merasa tidak pantas untuk bergaul dengan teman sebayanya.
BACA JUGA:Ini Sosok Heri Horeh, Suami Riyuka Bunga di Duga Berselingkuh, Netizen: ‘Kuat Kakak!’
Dikutip dari akun Instagram resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), bullying adalah segala bentuk perbuatan yang menyerang, menggangu, mengusik, mengucilkan, menindas, atau menyusahkan yang dilakukan dengan sengaja dan berulang.
Bullying biasanya dilakukan oleh satu orang atau sekelompok untuk menyakiti dan menimbulkan rasa tidak berdaya dan berpotensi dilakukan secara terus menerus.
BACA JUGA:Ngga Perlu Repot dan Ribet! Begini Cara Cek Tunggakan Iuran BPJS Lewat WA Melalui NIK
Suatu perilaku bisa disebut bullying memiliki beberapa kriteria yang dilakukan oleh pelaku sebagai berikut:
a. Dilakukan secara sengaja untuk menimbulkan kerugian dan merendahkan harga diri orang lain.
b. Ada ketimpangan kuasa saat pelaku merasa memiliki kekuatan atau kuasa yang lebih dibanding korban.
c. Dilakukan terus menerus dan berpotensi dilakukan berulang. Tindakan bullying di sekolah ternyata juga bisa dilakukan baik sengaja ataupun tidak.
BACA JUGA:2 Hari Lagi, Gubernur Rohidin Bagikan 3 Ton Ikan Gratis untuk Warga Kota Bengkulu
Berikut beberapa jenis bullying di sekolah berdasarkan catatan Kemendikbud Ristek:
1. Melabrak
Bentuk bullying ini biasanya dilakukan atas dasar cemburu pada siswa yang dinilai berbeda di sekolah. Pelaku secara sengaja melakukan serangan fisik atau verbal secara berulang untuk menunjukkan kuasa pada korban dan membuat korban merasa dirinya bukan siapa-siapa.