BACA JUGA:Viral di Tiktok, Janda Gaji Rp15 juta Cari Suami Pengangguran, Minta Mahar Cuma Rp10 Ribu! Tertarik?
2. Senioritas
Senioritas yang biasanya terjadi saat masa orientasi hingga ada pembedaan akses antara junior dan senior. Saat orientasi biasanya senior membuat aturan-aturan tertentu seperti memakai atribut tambahan.
Tugas di luar pelajaran untuk menghafal, gestur hormat yang harus dilakukan siswa baru pada siswa senior, pembedaan tempat duduk di kantin, akses tangga, koridor, dan lain sebagainya.
BACA JUGA:Ditaksir Punya 6,3 Triliun! Rey Utami Jadi Artis Terkaya Indonesia 2024 Ini Sumber Kekayaanya
3. Mengucilkan dalam kelompok
Pelaku mengucilkan atau meminggirkan orang tertentu untuk tidak dilibatkan dalam kelompok apapun yang ada di sekolah termasuk kelompok belajar dan ekstrakurikuler.
4. Cyberbullying
Bullying jenis ini tidak melibatkan sengan fisik, melainkan serangan verbal atau jenis lainnya yang dilakukan melalui akses internet dan teknologi. Pelaku biasanya merendahkan, menyudutkan, mempermalukan, hingga menyebarkan rumor yang mengajak orang lain untuk ikut menyerang korban.
BACA JUGA:Nama Kaesang Masuk Bursa Pilkada Lampung, Benarkah? Begini Tanggapan PSI
Cara Mencegah Bullying di Sekolah
Cara mengatasi bullying yang tepat juga menekan peluang peristiwa perundungan kembali terjadi, yang bisa saja menelan korban dari para siswa.
Dikutip dari buku Pelayanan Konseling pada Satuan Pendidikan Menengah, cara mencegah bullying di sekolah dapat dilakukan dengan cara berikut:
1. Sekolah perlu menciptakan kultur yang aman, nyaman dan sehat. Sehingga, siswa bisa berinteraksi dengan baik dengan teman-temannya.
2. Sekolah perlu memberikan sanksi tegas kepada anak yang melakukan bullying. Sehingga, pelaku merasa jera dan tidak melakukan tindakan bullying kembali kepada temannya
BACA JUGA:Mengenal Aplikasi Temu yang Segera Launching di Indonesia, Diklaim Lebih Parah dari TikTok Shop