Gantikan Ribuan Pekerja dengan Robot, Siasat PT Pos Kembangkan Layanan Digitalisasi

Kamis 13-06-2024,22:47 WIB
Reporter : Novan Alqadri
Editor : ahmad afandi

Untuk Karyawan lama akan dipindahtugaskan setelah sebelumnya dilakukan alih kompetensi dengan program retraining.

Dia menilai, penggunaan teknologi ini penting untuk meningkatkan kualitas layanan terhadap konsumen Pos Indonesia. Misalnya, mengantisipasi kerusakan barang paket kiriman yang diakibatkan oleh kesalahan manusia.

"Jadi membuka bag, terus ngambilin barang, terus dibaca, tit, oh ini kiriman ke Surabaya, kantong Surabaya, gitu. Itu kan bisa salah sortir atau karena kecerobohan dilempar-lempar, barang rusak, defect, dan sebagainya. Ya, kita harus henti dengan robot," bebernya.

BACA JUGA:Banyak Rival Alias Saingan, Apa Rahasia PT Pos Indonesia Tetap Kokoh dan Selalu Buka Lowongan Pekerjaan

Demi Tekan Biaya

Lanjutnya, efisiensi ini penting untuk menekan biaya tetap atau fixed cost yang membebani keuangan perusahaan. Dia menyebut, pengembangan teknologi ini penting untuk menjaga kelangsungan bisnis perusahaan di masa depan.

"Dengan robot kan lebih efisien. Tidak capek robotnya kerja 24 jam. Tidak ada salah sorting karena human error," bebernya.

Sedangkan untuk karyawan yang bertugas sebagai penjaga loket, kurir, hingga petugas pick up akan diganti dengan sistem kemitraan. Sistem ini telah lumrah digunakan oleh perusahaan logistik pesaing.

"Untuk karyawan yang jaga loket, yang antar, yang pick up, yang mau itu kita ganti dengan kemitraan," bebernya.

Nantinya karyawan yang terdampak PHK akan ditawarkan program pensiun dini. Cak Faizal berjanji efisiensi pegawai ini akan dilakukan secara bertahap untuk posisi tertentu.

BACA JUGA:Kolaborasi PT Pos Indonesia dengan ULBI Luncurkan Beasiswa Ikatan Dinas, Lulus Kuliah Langsung Kerja Disini

"Mungkin ya terpaksa jadi kita akan tawarkan pensiun dini kepada karyawan yang terkena dampak dari otomatisasi dan digitalisasi. (PHK) nggak nggak masif, itu kan bertahap kira-kira seperti itu," tegasnya.

Sebelumnya, PT Pos Indonesia menargetkan laba bersih sekitar Rp300 miliar di tahun 2024. Angka ini turun drastis dibandingkan laba bersih tahun 2022 hingga Rp 650 miliar.

"Profitnya (2023) kira-kira sebetulnya mungkin lebih dari Rp300 miliar, tapi jauh turun ya," kata Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi dalam acara BookTalk & Ngopi Sore di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (12/6).

Pria yang akrab di sapa Cak Faizal mengutarakan penurunan laba ini lantaran Pos Indonesia membutuhkan anggaran besar untuk investasi di sektor IT dan robotika. Investasi ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk melakukan transformasi teknologi.

BACA JUGA:PT Pos Indonesia punya 4.000 Kantor Seluruh Indonesia dan 44 Posisi Pekerjaan, Ini Situs Resmi Loker di PT Pos

Kategori :