Selain itu, anak-anak ini bisa menarik diri dari interaksi sosial, menjadi lebih hiperaktif, atau mengalami kesulitan dalam mempertahankan konsentrasi dan fokus pada tugas-tugas sehari-hari mereka.
BACA JUGA:Ini Hukum Menjual Warisan Orang Tua yang Sudah Meninggal Dunia Menurut Islam
Perilaku ini bisa menjadi mekanisme adaptasi dari stres dan tekanan yang mereka alami akibat sering dimarahi.
Bagi orang tua, penting untuk tidak hanya menanggapi perilaku ini, tetapi juga mencari akar penyebabnya dan mencoba menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan positif anak.
BACA JUGA:Amalan Anak untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal Dunia, Meski sudah Tiada tapi Masih Bisa Berbakti
3. Perubahan Fisik
Stres yang berkepanjangan akibat sering dimarahi dapat mempengaruhi kesehatan fisik anak. Anak-anak mungkin mengalami gejala seperti sakit perut, sakit kepala, atau masalah tidur seperti insomnia atau tidur berlebihan.
Perubahan dalam pola tidur dan makan juga dapat terjadi, di mana anak mungkin kehilangan nafsu makan atau mengalami peningkatan berat badan yang tidak sehat.
BACA JUGA:Ciri Anak Cerdas yang Jarang Diketahui Orang Tua serta Cara Mengembangkannya
Perubahan-perubahan fisik ini sebagian besar merupakan respons dari tubuh anak terhadap tingkat stres yang tinggi dan tekanan emosional yang mereka hadapi.
Mendukung pola tidur yang sehat dan pola makan yang teratur dapat membantu mengurangi dampak negatif ini pada kesejahteraan anak.
BACA JUGA:Apakah Anak yang Sudah Menikah Wajib Menafkahi Orang Tua? Begini Hukum dan Penjelasannya
4. Perubahan Hubungan
Anak-anak yang sering dimarahi juga mungkin mengalami perubahan dalam hubungan mereka dengan orang tua, saudara kandung, dan teman-teman mereka.
Mereka mungkin menjadi lebih pendiam, menarik diri dari interaksi sosial, atau mengalami kesulitan dalam membangun dan mempertahankan hubungan yang positif.
BACA JUGA:Apakah Anak Adopsi Berhak Dapat Warisan dari Orang Tua Angkat? Begini Penjelasannya