NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Dampak perkembangan otak anak yang sering dimarahi, berbahya untuk mental si kecil.
Seiring bertambahnya usia anak, ada saja tingkah lakunya yang bisa menguji kesabaran. Terkadang, wajar bila satu atau dua tingkah bisa membuat emosi jadi terpancing, apalagi jika Si Kecil tidak bisa dinasihati dengan baik.
BACA JUGA:Parenting Bagi Orang Tua, Inilah 5 Cara Efektif untuk Memperbaiki Mental Anak yang Sering Dimarahi
Akan tetapi, perlu diingat bahwa sering memarahi anak bukanlah solusi yang tepat. Bahkan, jika sering dimarahbisa berdampak buruk pada dirinya terutama pada perkembangan otak si anak.
Alih-alih memahami maksud nasihat ibunya, anak malah bisa mengalami trauma psikis yang dapat mengganggu perkembangan mental dan kecerdasannya.
BACA JUGA:Ini 8 Cara Mengetahui Mental Anak yang Sering Dimarahi, Para Orang Tua Harus Tahu!
Menurut Dokter Amir Zuhdi, seorang ahli otak dari Neuroscience Indonesia, yang dilansir dari laman Sunlife, mengungkapkan bahwa teriakan orang tua dapat menyebabkan ketakutan yang mendalam pada anak.
Ketika anak merasa takut, tubuh mereka akan memproduksi hormon kortisol dalam jumlah tinggi. Hormon ini, jika diproduksi secara berlebihan, dapat memutus koneksi neuron di otak anak.
Dampak jangka panjang dari kondisi ini adalah kematian neuron atau apoptosis, yang pada akhirnya bisa menghambat perkembangan otak anak.
BACA JUGA:Jangan Anggap Remeh! Ini 7 Dampak Anak sering Dimarahi dan Dibentak
Perkembangan Otak Anak yang Sering Dimarahi
Memarahi anak adalah tindakan yang sering kali membuat orang tua merasa bersalah. Namun, sebagai manusia, terkadang orang tua bisa kehilangan kendali atas emosi mereka, terutama ketika menghadapi anak yang sulit diatur.
BACA JUGA:Orang Tua Harus Tahu! Begini Cara Menghilangkan Trauma Pada Anak Setelah Dimarahi
Meskipun wajar merasa frustrasi terhadap perilaku anak, cara orang tua mengekspresikan frustrasi ini sangat penting.
Cara ini bisa memiliki dampak besar pada perkembangan kepribadian dan kesehatan jangka panjang anak.