Pada pintu masuk utamanya terdapat menara lonceng tinggi meruncing yang ala gereja-gereja bergaya klasik ghotik.
Arsitektur bangunan yang sederhana juga terlihat dari bagian depan gereja. Dinding bidang datar dengan bagian atasnya yang meruncing mengikuti kemiringan atap bentuk pelana dengan 2 sisi miring.
Letak pintu masuk utamanya berada di tengah seperti bangunan-bangunan simetris lainnya.
Di bagian pintu dihiasi dengan sebuah menara lonceng tinggi meruncing ala gereja-gereja ghotik klasik. Jika ingin mengunjungi, Gereja Protestan Immanuel ini beralamat di Jalan Balaikota No.1.
12. Masjid Assaid
Masjid Assaid merupakan tempat beribadah umat Islam yang dibangun pada tahun 1907. Masjid ini dibangun oleh satu keluarga dari para pendatang keturunan Arab.
BACA JUGA:Dana Desa Kabupaten Bima 2024 untuk 175 Desa, Ini Rincian Lengkapnya
Selain tempat beribadah, masjid ini dibangun sebagai tempat pertemuan warga keturunan Arab di Makassar.
Masjid ini sekaligus menjadi simbol persatuan dan kesatuan masyarakat Arab yang ada di Sulawesi Selatan.
Denah dasar bangunan ini berbentuk segi empat berlantai dua. Bangunan utama untuk umat dikelilingi oleh serambi di kiri, kanan dan depan.
Bagian atapnya terdiri atas 3 bagian serta ditopang oleh 4 soko guru. Di bagian depan terdapat mihrab berdampingan dengan mimbar, sedangkan bagian barat daya terdapat menara untuk azan. Masjid Assaid berlokasi di Jalan Lombok, Ende, Kecamatan Wajo, Kota Makassar.
13. Perusahaan Daerah Air Minum Makassar
Bangunan Perusahaan Daerah Air Minum Makassar (PDAM), dulu juga dikenal sebagai Hamente Waterleiding.
Bangunan tersebut didirikan pada tahun 1920 oleh pemerintah kolonial Belanda yang menduduki Indonesia pada masa itu.
Bangunan PDAM didirikan sebagai pusat pengolahan dan pendistribusian air bersih untuk kebutuhan masyarakat Kota Makassar. Sejak didirikan, bangunan ini masih memiliki fungsi yang sama hingga saat ini.
BACA JUGA:Update Proyek Tol Kuala Tanjung - Tebing Tinggi – Parapat, ke Danau Toba Cuma 1,5 Jam