Pastikan bibit ayam yang dibeli berasal dari indukan yang sehat agar dapat tumbuh normal dan produktif.
Di Indonesia, terdapat dua jenis ayam petelur yang umum dibudidayakan, yaitu ayam petelur cokelat dan ayam petelur putih.
Ayam petelur cokelat biasanya memiliki ukuran tubuh yang lebih besar, sedangkan ayam petelur putih memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil. Pilihlah jenis ayam yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan peternakan.
4. Sediakan Pakan Ayam Petelur yang Bergizi
Kualitas telur yang bagus sangat ditentukan oleh pakan yang diberikan kepada ayam petelur.
Oleh karena itu, berikan pakan yang berkualitas dengan kandungan nutrisi lengkap seperti vitamin, karbohidrat, mineral, kalsium, dan protein. Pakan yang bergizi tidak hanya akan meningkatkan produksi telur, tetapi juga akan menjaga kesehatan ayam petelur.
BACA JUGA:Lebih Canggih dan Aman! Ini 3 Kelebihan Sertifikat Tanah Elektronik
Selain kualitas pakan, jumlah pakan yang diberikan juga harus tepat. Jangan memberikan pakan secara berlebihan karena dapat menyebabkan ayam menjadi terlalu gemuk, yang pada akhirnya akan mengurangi produksi telur.
Sebaliknya, pakan yang terlalu sedikit juga akan membuat ayam kekurangan gizi dan menurunkan produktivitas telur.
5. Jaga Kebersihan Kandang dan Kesehatan Ayam
Kebersihan kandang adalah hal yang sangat penting dalam beternak ayam petelur. Kotoran ayam yang menumpuk dapat menjadi sumber penyakit dan mengganggu kesehatan ayam.
Oleh karena itu, jadwalkan pembersihan kandang secara rutin untuk memastikan kotoran tidak menumpuk dan kandang tetap bersih.
Selain kebersihan, kesehatan ayam juga harus dijaga dengan memberikan vaksin dan vitamin secara berkala.
Vaksinasi akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh ayam terhadap penyakit, sementara vitamin akan membantu menjaga kesehatan dan produktivitas ayam.
Dengan menjaga kebersihan kandang dan kesehatan ayam, produktivitas telur dapat dipertahankan dan risiko kematian ayam dapat diminimalkan.