2. Beli Mobil dan Motor Listrik Makin Mudah
Mewujudkan komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 pesen di 2030 dan emisi nol di 2060 merupakan tanggung jawab bersama.
3. Bebas dari Ganjil Genap
Seperti diketahui, jika peraturan ganjil genap diberlakukan pada jam sibuk untuk mengurangi tingkat polusi serta kemacetan lalu lintas. Kendaraan bermotor diperbolehkan untuk melintasi jalan pada waktu tertentu dengan menyesuaikan digit terakhir nomor plat dengan tanggal.
Karena berteknologi ramah lingkungan yang dapat mengurangi emisi karbon, kendaraan listrik saat ini dibebaskan dari aturan ganjil genap. Mobil atau motor listrik punya plat khusus dengan garis biru di bagian bawah sehingga dapat dibedakan dari kendaraan konvensional.
BACA JUGA:Hadir dengan Desain Modern, Ini Review Honda Freed Generasi Terbaru, Harga Mulai Rp 250 Juta
4. Makin Banyak Pilihan Motor Listrik dengan Harga Terjangkau
Harga motor listrik kian terjangkau, sehingga siapa pun bisa mulai beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Sejumlah pelaku usaha lokal motor listrik juga memberikan berbagai penawaran eksklusif.
Misalnya, produsen motor listrik dengan pabrik di Bogor, Jawa Barat menyediakan diskon hingga Rp1 juta.
Selain itu, ada Viar yang memberikan diskon hingga Rp 1,5 juta untuk seri N1 dan N2. Sedangkan Selis menawarkan potongan harga hingga Rp 1 juta dan layanan servis gratis.
BACA JUGA:Jangan Salah Pilih! Ini Rekomendasi Air Radiator yang Bagus untuk Mobil Tua, Apa Saja?
5. Pengisian Daya Fleksibel
Pemilik mobil dan motor konvensional biasanya perlu mengantri di pom bensin untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Di sisi lain, pengisian baterai mobil atau motor listrik dapat dilakukan di rumah dengan kapasitas daya listrik tertentu.
Umumnya, mobil listrik membutuhkan waktu kurang lebih 8-10 jam untuk pengisian daya di rumah dan 3-4 jam untuk pengisian daya di charging station. Sedangkan motor listrik biasanya rata-rata memerlukan waktu 2-3 jam di charging station.
BACA JUGA:Jalan Tol Paling Sepi di Indonesia, Padahal Sudah Habiskan Anggaran Besar, Kok Bisa?