Basuki juga mengungkapkan beberapa BUJT yang bersedia terlibat dalam pengelolaan MLFF, antara lain PT Hutama Karya (Persero), PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), serta PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR). Keterlibatan banyak pihak dalam pengelolaan MLFF diharapkan dapat mempercepat proses implementasi dan memastikan keberhasilan sistem ini.
BACA JUGA:Tenaga Honorer yang Tidak Terdaftar di BKN Tetap Bisa Jadi PPPK, Pemerintah Siapkan Cara Ini
Salah satu tantangan utama adalah memastikan kesiapan infrastruktur teknologi dan perangkat pendukung seperti e-OBU dan aplikasi Cantas.
Selain itu, sosialisasi kepada pengguna jalan tol juga sangat penting untuk memastikan bahwa mereka memahami cara kerja sistem ini dan dapat menggunakannya dengan lancar.
BPJT dan pihak terkait perlu melakukan uji coba secara menyeluruh sebelum menerapkan sistem ini secara penuh.
Uji coba ini akan membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah teknis serta memastikan bahwa sistem berjalan dengan baik tanpa gangguan.
Selain itu, koordinasi antara BPJT, BUJT, dan pihak pemerintah lainnya juga sangat penting untuk memastikan kesuksesan implementasi MLFF.
Dengan diterapkannya sistem MLFF, diharapkan dapat tercipta sistem pembayaran tol yang lebih efisien dan modern di Indonesia.
Sistem ini tidak hanya akan meningkatkan kenyamanan dan efisiensi bagi pengguna jalan tol, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional dengan mengurangi kerugian akibat kemacetan dan meningkatkan arus lalu lintas.
BACA JUGA:Tol Betung-Tempino-Jambi Jadi Harapan Masyarakat Bisa Dipakai Mudik 2025 Nanti, Ini Progresnya!
Penerapan MLFF juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong transformasi digital di berbagai sektor, termasuk sektor transportasi.
Dengan memanfaatkan teknologi modern, Indonesia dapat mempercepat proses pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kualitas layanan publik.
Penerapan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) di tujuh ruas tol Indonesia merupakan langkah besar menuju sistem pembayaran tol yang lebih efisien dan modern.
Dengan menggunakan teknologi GNSS dan e-OBU atau aplikasi Cantas, pengguna jalan tol dapat melintas tanpa harus berhenti di gerbang tol, sehingga mengurangi kemacetan dan meningkatkan efisiensi perjalanan.
BACA JUGA:Ada 15 Proyek Strategis Nasional di Sumatera Selatan, Proyek Mana yang Diprioritaskan?
Meskipun menghadapi sejumlah tantangan, dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik antara BPJT, BUJT, dan pemerintah, sistem MLFF diharapkan dapat diterapkan dengan sukses dan memberikan manfaat maksimal bagi pengguna jalan tol.