Aksi Boikot Konsumen RI Punya Daya Gedor Dahsyat, Mampu Gerus Produk Terafiliasi Israel, Ini Hasil Surveinya

Sabtu 06-07-2024,11:53 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Purnama Sakti

BACA JUGA:Ditetapkan di 7 Ruas Tol, Bayar Tol Tanpa Setop alias Multi Lane Free Flow (MLFF), Ini Daftarnya

Peralihan ke Produk Dalam Negeri

Survei Compas juga mencatat fenomena menarik di mana konsumen yang melakukan aksi boikot cenderung beralih ke produk-produk lokal yang tidak terafiliasi dengan Israel. 

Hanindia Narendrata menjelaskan bahwa konsumen mengganti produk dengan merek lain yang tidak memiliki afiliasi dengan Israel dan lebih memilih produk lokal sebagai substitusi.

Di kategori makanan dan minuman, beberapa merek perusahaan multinasional mengalami penurunan penjualan yang signifikan, sementara produsen dalam negeri seperti Mayora, Wings Group, dan Gunung Slamet Slawi (GSS) justru mengalami peningkatan penjualan. Mayora mencatat peningkatan penjualan sebesar 9%, Wings Group sebesar 4,7%, dan Gunung Slamet Slawi sebesar 1,7%.

Dampak Signifikan di Kategori Ibu dan Bayi

Kategori produk ibu dan bayi merupakan yang paling terdampak oleh aksi boikot ini. Brand global di kategori ini mengalami penurunan penjualan yang drastis, mencapai angka 18,3%.

BACA JUGA:Lowongan Kerja BNI Terbaru, Syarat Umur 28 Tahun, Pendaftaran Dibuka hingga 31 Juli

Hal ini menunjukkan bahwa konsumen di Indonesia lebih memilih produk lokal yang tidak terafiliasi dengan Israel untuk kebutuhan ibu dan bayi mereka.

Proyeksi Lanjutan Gerakan Boikot

Hanindia Narendrata menyebutkan bahwa berdasarkan pantauan terkini melalui media sosial, gerakan boikot ini diperkirakan masih akan berlanjut.

Kekuatan gerakan boikot ini menunjukkan betapa kuatnya solidaritas konsumen Indonesia terhadap isu-isu kemanusiaan dan politik global.

Survei Edelman's Trust Barometer

Survei lainnya, yaitu 'Edelman's 2024 Trust Barometer Special Report: Brands and Politics', yang dirilis pada pertengahan Juni 2024, juga memberikan gambaran tentang kekuatan aksi boikot ini. 

Survei yang melibatkan 15.000 konsumen di 15 negara menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat teratas bersama Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) dalam hal aktivitas boikot terhadap merek-merek global yang terafiliasi dengan Israel.

BACA JUGA:Jarak 3 Jam Bisa PP Palembang-Bakauheni, Segini Tarif Tol yang Harus Dibayar Berdasarkan Golongan Kendaraan

Kategori :