Jadwal dan Tanggal Puasa Asyura 2024! Salah Satu Amalan Bulan Muharram

Minggu 07-07-2024,11:42 WIB
Reporter : Tianzi Agustin
Editor : Purnama Sakti

Menurut Ibnu Abbas, saat tiba di Madinah, Rasulullah saw mendapati orang-orang Yahudi yang sedang berpuasa Asyura.

Beliau pun bertanya, "Puasa apa ini?" Mereka menjawab, "Hari ini adalah hari yang baik, hari ketika Allah Swt menyelamatkan Bani Israil dari kejaran musuhnya. Maka, Musa berpuasa sebagai rasa syukur kepada Allah dan kami pun ikut berpuasa." 

Rasulullah berkata, "Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian." Akhirnya, Rasulullah berpuasa dan memerintahkan pengikutnya untuk berpuasa. Beliau melaksanakan puasa tersebut dengan empat tahapan, yakni:

BACA JUGA:Tabel Rincian Dana Desa di Kabupaten Sumenep Tahun 2024, Ini 10 Desa dengan Dana Tertinggi

Pertama, beliau berpuasa sendiri di Makkah dan tidak memerintahkan pengikutnya untuk berpuasa. Aisyah Ra. berkata, "Dahulu, orang Quraisy berpuasa Asyura pada masa jahiliah. Saat itu, Rasulullah pun ikut berpuasa Asyura, tetapi beliau tidak memerintahkan pengikutnya untuk berpuasa Asyura sebagaimana dirinya.

Ketika beliau hijrah ke Madinah yang bertepatan dengan 10 Muharam, beliau tetap berpuasa Asyura dan memerintahkan pengikutnya untuk mengikuti dirinya berpuasa Asyura. Ketika turun wahyu yang berisi kewajiban puasa Ramadan, beliau berkata kepada pengikutnya, "Bagi yang hendak berpuasa Asyura silakan. Bagi yang tidak berpuasa Asyura juga tidak mengapa." (HR. Bukhari dan Muslim).

Kedua, ketika beliau datang ke Madinah dan mendapati orang Yahudi berpuasa Asyura. Kemudian, beliau juga berpuasa Asyura dan memerintahkan pengikutnya agar ikut berpuasa Asyura sebagaimana dirinya. Hal tersebut sesuai cerita yang dituturkan oleh Ibnu Abbas.

BACA JUGA:Bacaan Doa Awal Tahun Baru Islam 1 Muharram Sesuai yang Diajarkan Rasullulah, Ini Waktu Tepat Mengamalkannya

Bahkan, menurut hadis yang diriwayatkan oleh imam Muslim, Rasulullah saw sangat menganjurkan pengikutnya untuk berpuasa Asyura sebagaimana dirinya, sehingga para sahabat dan pengikutnya mengajak istri beserta anak-anak mereka untuk ikut berpuasa Asyura.

Ketiga, setelah Rasulullah saw mendapat wahyu yang berisi kewajiban puasa Ramadan, beliau tidak lagi memerintahkan pengikutnya untuk berpuasa Asyura dan tidak pula melarangnya. Sehingga, hukum puasa ini menjadi sunah, bukan wajib.

Keempat, Rasulullah saw bertekad melaksanakan puasa ini tidak hanya pada 10 Muharam, tetapi juga satu hari sebelumnya, yakni 9 Muharam.

BACA JUGA:Tabel Rincian Dana Desa di Kabupaten Tuban Tahun 2024, Pastikan Jumlah Dana Desamu

Hal itu dimaksudkan agar puasa yang dilakukan oleh umat Islam berbeda dengan Yahudi. Namun, sebelum tekad itu terlaksana, Rasulullah saw, wafat.

Ibnu Abbas bercerita bahwa ketika Rasulullah saw berpuasa Asyura, beliau memerintahkan kepada pengikutnya agar berpuasa Asyura sebagaimana dirinya. Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, hari Asyura (10 Muharam) adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani." 

Maka, Rasulullah saw berkata, "Kalau begitu tahun depan, insya Allah kita berpuasa dua hari, yakni dengan satu hari sebelumnya, 9 Muharam." Namun, sebelum sampai tahun berikutnya, Rasulullah saw sudah terlebih dahulu wafat (HR. Muslim).

BACA JUGA:Artis Bollywood Ditangkap Bea Cukai Usai Selundupkan Burung Cendrawasih, Begini Kronologinya

Kategori :