BACA JUGA:Sepeda Listrik Uwinfly D7S Dibekali Fitur Canggih, Harganya Cuma Rp 3 Jutaan
Dalam Al Qur’an, Masjid Quba disebutkan dibangun dengan dasar ketaatan dan ketaqwaan Nabi kepada Allah SWT.
”Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (QS At-Taubah [9]: 108).
Dalam hadis, banyak riwayat yang menyebutkan keistimewaan Masjid Quba. Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi RA menyebut salat di Masjid Quba sama pahalanya dengan melaksanakan umrah.
Pada riwayat yang lain, Masjid Quba termasuk masjid yang paling dimuliakan oleh Allah, setelah Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Masjidil Aqsha.
Sejarah
Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah dilatarbelakangi oleh perlawanan kaum kafir Quraisy yang menolak ajaran Islam.
Penolakan ajaran Isalam oleh kafir Quraisy itu dilakukan dengan kejam. Dalam banyak riwayat disebutkan bahwa mereka berulangkali menyakiti, bahkan berniat membunuh Nabi Muhammad SAW.
BACA JUGA:Tabel Rincian Dana Desa di Kabupaten Cianjur Tahun 2024, Ini Desa dengan Dana Terbesar
Kekejaman yang dilakukan oleh kafir Quraisy itu tidak hanya dilakukan kepada Nabi Muhammad SAW saja, tetapi juga kepada keluarga dan sahabat.
Hingga akhirnya, Nabi memerintahkan kepada umat Islam di Mekkah untuk hijrah ke Madinah.
Pada musim panas 622 Masehi, umat Islam di Mekkah secara diam-diam meninggalkan rumah menuju Madinah dengan hanya menyisakan rumah tangga Nabi dan Abu Bakar.
Mengetahui umat Islam berhijrah ke Madinah, kaum kafir Quraisy pun menyusun rencana untuk membunuh Nabi. Mereka khawatir dengan kekuatan baru Islam yang terbentuk di Madinah.
Dalam rencana itu, setiap kabilah diminta untuk mengajukan pemuda tangkas bersenjata. Tujuannya tidak lain adalah untuk membunuh Nabi bersama-sama.
Sementara itu, sore hari sebelum penyergapan, Nabi telah mendapatkan petunjuk dari Jibril untuk melakukan hijrah. Ia pun segera menemui Abu Bakar untuk menyusun strategi hijrah.
Nabi meminta Ali bin Abi Thalib untuk tinggal di rumahnya, menjaga barang-barang yang ada di dalamnya.