Di antara waktu ijabahnya doa yang selalu dilakukan Gus Baha adalah sepertiga malam. Umumnya pada waktu tersebut dilakukan shalat tahajud.
Doa di sepertiga malam memiliki dalil di Al-Qur’an, tepatnya di surah Al-Isra ayat 79:
وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
Wa minal-laili fa taḥajjad bihī nāfilatal laka 'asā ay yab'aṡaka rabbuka maqāmam maḥmụdā.
Artinya: "Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji". Dalam hadits juga disebutkan anjuran menghidupkan waktu mustajabah di sepertiga malam:
أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ صَلاَةِ الْمَفْرُوْضَةِ، صَلاَةُ اللَّيْلِ
Afdlalusshalati ba’da shalatil mafrudloh shalatullail Artinya: "Sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat yang dilakukan di malam hari." (HR Muslim).
BACA JUGA:Spesifikasi dan Harga New XL7, Mobil Pilihan Keluarga yang Tangguh dan Stylish
“Jangan ikut adat pada umumnya, doa tidak pada waktu ijabah sambil nangis. Saat waktu ijabah malah tidur. Ini tidak tepat. Waktu ijabah itu sepertiga malam saat tahajud. Sesuai konstitusi yang dibawa Rasulullah,” ungkap Gus Baha.
Mencontoh Waktu Doa Nabi Ya'kub
Gus Baha lalu menceritakan kisah anak-anak Nabi Ya’kub yang pernah menemui Nabi Ya’qub di waktu dhuha agar dimintakan maaf kepada Tuhan karena merekayasa wafatnya Nabi Yusuf. Ini diabadikan Allah dalam Qur’an surah Yusuf ayat 97:
قَالُوا۟ يَٰٓأَبَانَا ٱسْتَغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَآ إِنَّا كُنَّا خَٰطِـِٔينَ
Qālụ yā abānastagfir lanā żunụbanā innā kunnā khāṭi`īn
Artinya: Mereka berkata: "Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)".
Lalu jawaban Nabi Ya’qub yaitu ia akan meminta ampunan kepada Allah saat waktu ijabah, ada di ayat 98 surah Yusuf:
قَالَ سَوْفَ أَسْتَغْفِرُ لَكُمْ رَبِّىٓ ۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ