8 Kasus Hacking yang Pernah Menyerang Pemerintah Indonesia, Ini Penyebabnya

Jumat 12-07-2024,21:44 WIB
Reporter : Nutri Septiana
Editor : Septi Widiyarti

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – 8 kasus hacking yang pernah menyerang pemerintah Indonesia, ini penyebabnya.

Kasus kejahatan siber di seluruh dunia terus berulang, tak terkecuali di Indonesia. Sebelumnya, Indonesia menjadi salah satu sarang korban kasus serangan hacker terbesar.

BACA JUGA:Pasangan Dempo-Bang Ken Siapkan 213.099 Dukungan untuk Perbaikan Verifikasi Faktual

Menurut data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), setidaknya ada 1,6 miliar kasus jebakan siber yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2021 lalu.

Mulai dari perusahaan swasta hingga lembaga pemerintah tak luput menjadi korban. Kerugiannya mulai dari  berubahnya tampilan website, hingga berujung kebocoran data masyarakat Indonesia.

Penasaran, seperti apa kasus serangan hacker yang sempat menghantui Indonesia?

Kasus Hacking dari Tahun ke Tahun

Intip perjalanan kasus hacking yang menghantui Indonesia dari tahun ke tahun:

1. Peretasan situs BPJS Kesehatan

Melihat ke belakang pada bulan Mei 2021, website Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, yakni bpjs-kesehatan.go.id diduga telah diretas. Hal ini menyebabkan data 279 juta penduduk Indonesia bocor dan dijual di forum online Raid Forums oleh akun bernama “Kotz”.

Dataset berisi NIK, nomor ponsel, e-mail, alamat, hingga gaji tersebut dijual seharga 0,15 bitcoin, atau setara Rp84,4 juta. Sebagai antisipasi mencegah penyebaran data yang lebih luas, Kominfo kemudian mengajukan pemutusan akses terhadap tautan untuk mengunduh data pribadi tersebut dan memblokir Raid Forums.

BACA JUGA:Pasangan Dempo-Bang Ken Siapkan 213.099 Dukungan untuk Perbaikan Verifikasi Faktual

2. Kebocoran data asuransi BRI Life

Kasus hacking di Indonesia dengan insiden kebocoran data juga pernah dialami oleh perusahaan asuransi BRI Life. Pada Juli 2021, sekitar 2 juta data nasabah BRI Life diduga bocor dan dijual secara online seharga $7000 atau sekitar Rp101,6 juta.

Hal ini pertama kali diungkap oleh akun Twitter @UnderTheBreach yang mengklaim bahwa hacker telah mengambil 250 GB data BRI Life, yang di dalamnya termasuk data 2 juta nasabah dalam format file PDF dan 463.000 dokumen lainnya.

Kategori :