Baru Terungkap Ada Manuskrip Kuno di Jerman tentang Masa Kecil Yesus

Sabtu 13-07-2024,14:10 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Purnama Sakti

Meski begitu, kita semua tahu rancangan tersebut tak benar-benar direalisasikan. 

Bisa dibayangkan bagaimana rumitnya proses pembuatan patung di bukit tertinggi Rio. Apalagi, patung tersebut juga menjulang tinggi 30 meter.

Alhasil, da Silva melakukan penyederhanaan. Hasilnya, seperti yang dapat kita lihat sekarang.

Mengutip Encyclopedia Britannica, patung yang kelak dinamai Christ the Redeemer itu dibangun pada 1926. Dananya berasal dari patungan gereja. 

Tercatat, sejak pembangunan pada 1926 sampai 1931, biaya pembuatan sebesar US$ 250 ribu atau setara US$ 3,8 juta pada masa kini.

BACA JUGA:5 Obat Alami ala dr Zaidul Akbar, Tanpa Suntik Insulin, Tubuh Bisa Bebas dari Diabetes

Patung diresmikan pada 12 Oktober 1931. Setelahnya, patung tersebut tak hanya menjalankan fungsinya sebagai pengawasan, tapi juga simbol. 

Namun, pada akhirnya patung tersebut benar-benar menjadi pengawas bagi laku rakyat. 

Tinggi menjulang membuat Christ the Redeemer terlihat setiap orang, sehingga memberi kesan pengontrolan. 

Akibatnya tak sedikit penduduk Rio melihat patung tersebut dengan rasa emosional. Mereka menganggapnya bagian tak terpisahkan dari kehidupan.

BACA JUGA:Atasi Segala Gangguan Lambung, dengan Ramuan Zaidul Akbar, Intip Cara Penggunaan

Dalam karya populer, seperti lagu misalnya. 

Warga kerap menyisipkan patung dalam lirik lagu. Alhasil, mereka menjadi tak bisa lancang karena teringat akan Tuhan mereka yang senantiasa larut dalam lagu dan terlihat oleh mata.

"Perasaannya seperti memiliki teman masa kecil yang sangat dekat dengan saya, dan dia selalu ada untuk kami ajak bicara," kata salah satu warga.

 

Sheila Silvina

Kategori :