3. Zurdi Nata
Zurdi Nata saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Kepahiang. Ia juga akan mencalonkan diri melalui kendaraan Partai Politik (Parpol).
Zurdi dikenal sebagai pemimpin yang memiliki visi untuk pembangunan daerah dan telah berpengalaman dalam eksekutif pemerintahan.
Berdasarkan LHKPN tahun 2021, Zurdi mencatat memiliki total kekayaan sebesar Rp 32.900.154.879, menjadikannya calon terkaya dibandingkan dua calon lainnya. Zurdi memiliki aset berupa 12 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Kepahiang, Jakarta Timur, dan Kota Bengkulu, serta beberapa alat transportasi.
BACA JUGA:Puasa Asyura 10 Muharram, Berikut Keutamaan, Bacaan Niat dan Sejarahnya
Perbandingan Harta Kekayaan Bakal Calon Bupati kepahiang 2024
Perbandingan harta kekayaan ketiga calon ini menarik untuk dilihat karena mencerminkan bagaimana mereka mengelola kekayaan pribadi mereka selama berkarier di pemerintahan.
Zurdi Nata, dengan total kekayaan mencapai Rp 32.900.154.879, jauh mengungguli dua calon lainnya. Kekayaan ini menunjukkan aset yang signifikan, termasuk tanah, bangunan, dan alat transportasi. Zurdi mengelola kekayaan ini dengan baik dan transparan melalui LHKPN.
Riri Damayanti John Latif, dengan total kekayaan Rp 4.161.137.029, menunjukkan kekayaan yang cukup signifikan untuk seorang Anggota DPD RI.
Kekayaan ini mencerminkan kepiawaian Riri dalam mengelola aset dan keuangan pribadi selama berkarier di legislatif. Riri juga dikenal memiliki jaringan luas dan reputasi baik di tingkat nasional.
Windra Purnawan, dengan total kekayaan Rp 1.541.342.332, merupakan calon dengan kekayaan paling sedikit. Meskipun demikian, kekayaan ini tetap mencerminkan kemampuan Windra dalam mengelola keuangan pribadi dan aset.
BACA JUGA:Terbaru, Ini Simulasi Tabel Angsuran KUR Super Mikro Mandiri 2024 Pinjaman Rp 10 Juta
Sebagai Ketua DPRD, Windra memiliki pengaruh politik yang kuat di Kabupaten Kepahiang, yang bisa menjadi modal penting dalam Pilkada 2024.
Signifikansi Pilkada 2024 di Kepahiang
Pilkada 2024 di Kabupaten Kepahiang bukan hanya ajang untuk memilih pemimpin daerah, tetapi juga merupakan cerminan dari dinamika politik dan ekonomi di daerah tersebut.
Ketiga bakal calon yang maju memiliki latar belakang dan kapasitas yang berbeda, yang masing-masing menawarkan visi dan misi untuk pembangunan daerah.
Pilkada ini akan menjadi ujian bagi demokrasi lokal di Kabupaten Kepahiang, di mana partisipasi masyarakat dan kualitas proses pemilihan akan sangat menentukan hasil akhirnya.
Calon-calon yang maju diharapkan dapat berkompetisi secara sehat dan berfokus pada isu-isu yang relevan bagi masyarakat Kepahiang, seperti peningkatan kualitas infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi lokal.