Kenapa Indonesia Tidak Mencetak Uang untuk Melunasi Utang? Ini Alasannya

Rabu 17-07-2024,14:28 WIB
Reporter : Tianzi Agustin
Editor : Septi Widiyarti

BACA JUGA:Jarang Diketahui, Ini Manfaat Mengunyah Permen Karet Bagi Kesehatan

Dampak Negatif Mencetak Uang Secara Berlebihan

1. Inflasi Tinggi

Inflasi adalah kondisi ketika harga barang dan jasa di suatu negara naik dalam jangka waktu yang panjang. Inflasi umumnya terjadi karena ketidakseimbangan antara ketersediaan barang dan jumlah uang yang beredar.

Ketika uang beredar terlalu banyak, nilai uang tersebut akan menurun, menyebabkan harga barang dan jasa meningkat secara drastis. Ini dapat mengurangi daya beli masyarakat, yang pada akhirnya merugikan perekonomian.

2. Depresiasi Mata Uang

Ketika jumlah uang yang beredar melebihi nilai ekonomi sebenarnya, nilai mata uang akan menurun karena penawaran yang berlebihan tetapi permintaan tetap.

Depresiasi mata uang akan membuat impor menjadi lebih mahal, biaya hidup meningkat, dan daya beli masyarakat menurun. Ini akan menimbulkan kesulitan bagi warga negara, terutama yang berpenghasilan tetap atau rendah.

BACA JUGA:Asyik! Brimo Bagikan Iphone 15 Pro dan Logam Mulia, Ini Cara Dapatkannya

3. Pembengkakan Utang Negara

Ironisnya, mencetak uang untuk melunasi utang negara malah bisa membuat utang negara semakin membengkak. Ketika nilai mata uang anjlok di hadapan mata uang asing, seperti dolar AS, nilai utang dalam denominasi mata uang asing akan meningkat.

Akibatnya, beban utang negara justru bertambah besar dalam nilai mata uang domestik. Hal ini dapat menimbulkan krisis keuangan yang lebih parah.

BACA JUGA:Terekam CCTV, Pelanggan Rumah Makan Curi Hp di Meja Kasir

Pentingnya Pengelolaan Utang yang Bijak

Menurut Bank Indonesia, struktur ULN Indonesia tetap sehat karena didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) turun menjadi 29,4% dari 29,7% pada bulan sebelumnya, dan didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 86,9% dari total ULN.

Pemerintah dan Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN untuk menjaga struktur ULN tetap sehat, serta mengoptimalkan peran ULN dalam mendukung pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

Kategori :