Skenario tersebut akan lebih dulu disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.
Meskipun demikian, Menko Airlangga menegaskan bahwa skenario tersebut bukanlah bentuk pembatasan BBM Subsidi.
BACA JUGA:Daftar Jenis Motor dan Mobil yang Bakal Tak Bisa Isi BBM Pertalite, Apa Saja?
Ia hanya menyebutnya sebagai skenario terkait program BBM Subsidi. "Skenario ini terkait dengan program. Tidak ada pembatasan," tegasnya.
Rencana Peluncuran BBM Baru
Ketika ditanya mengenai rencana peluncuran BBM jenis baru yang rendah sulfur, Menko Airlangga menyatakan adanya sinyal positif dalam hal tersebut.
Hal ini disebabkan oleh standar Euro 4 yang mengharuskan kadar sulfur BBM yang digunakan rendah, sekitar 50 ppm.
BACA JUGA:Banyak yang Belum Tahu, Ini Daftar Mobil yang Boleh Isi BBM Pertalite
Kembali pada pembatasan atau skenario baru ini, Menko Airlangga menyatakan bahwa waktu pelaksanaannya bukanlah tanggal 17 Agustus 2024.
"Ya, jika standar euro 4 mengharuskan BBM rendah sulfur, dan tanggalnya bukan tanggal 17 (Agustus)," ungkapnya.
Lebih lanjut, Menko Airlangga menyatakan bahwa pemerintah akan memulai sosialisasi skenario BBM subsidi seperti Pertalite hingga Solar ini mulai tanggal 1 September 2024 mendatang.
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada pembatasan konsumsi BBM subsidi.
BACA JUGA:Tak Boleh Sembarang, Ini Daftar Mobil yang Dilarang Isi Pertalite, Apa Saja?
Airlangga mengatakan bahwa sosialisasi tersebut bertujuan agar penyaluran BBM bersubsidi dapat tepat sasaran.
"Jadi, saya meminta untuk dilakukan sosialisasi terlebih dahulu, bukan ada pembatasan BBM," ucapnya. "Sosialisasi ini bertujuan agar penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran (mulai September)," tambah Menko Airlangga Hartarto.
Apa Tujuan Pembatasan Pertalite?