Mengejutkan, Ini Pengakuan Sopir Ambulans yang Turunkan Jenazah Bayi di SPBU

Jumat 19-07-2024,10:25 WIB
Reporter : Nutri Septiana
Editor : Septi Widiyarti

"Selisih 5.400 rupiah itu yang saya minta pergantian pada pihak kelaurga," jelasnya.

Atas kejadian tersebut Suwardi mengaku bersalah dan siap menerima konsekuensi atas permasalahan yang ditimbulkannya.

"Saya atas nama pribadi siap salah. Yang salah bukan pihak rumah sakit. Kalau seandainya saya dipecat saya pasrah," pungkasnya

BACA JUGA:Geger, Sopir Ambulans Turunkan Jenazah di SPBU, Ini Kronologi Kejadian dan 5 Faktanya

Penyebab Pihak Keluarga Korban Turun dari Ambulans

Sebelumnya diberitakan akibat sakit hati dan tak mampu membayar biaya tambahan yang dipinta sopir ambulans RSUD Ade M Djoen Sintang, jenazah bayi laki - laki diturunkan pihak keluarga dari mobil ambulans yang membawanya, di sekitar kawasan Tugu Beji, Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), Senin 15 Juli 2024.

Pihak keluarga yang sakit hati mendengar permintaan tambahan biaya ambulans memutuskan untuk keluar dari mobil dan membawa jenazah bayi ke rumah duka menggunakan mobil penumpang dan tiba di Nanga Mau sekitar pukul 01.00 WIB .

"Kami tidak terima perlakuan seperti ini, menindas rakyat. Jangan sampai terjadi lagi, kasihan masyarakat," ucap Ojong, kakek dari jenazah bayi tersebut.

Itulah mengenai pengakuan sopir ambulans Sintang turunkan jenazah bayi. Sebagai informasi tambahan, simak fakta-fakta kejadiannya dibawah ini.

BACA JUGA:Tak Sembarangan, Ini Syarat Pendirian Bank Umum dan BPR, Segini Saldo Minimal

Fakta Kejadian Sopir Ambulans RS AM Djoen Sintang

1. Sopir menanyakan selisih harga bahan bakar

Pengemudi ambulans Suvardi menuntut adanya perbedaan harga bahan bakar, karena mobil bekas tersebut bukan mobil bensin melainkan mobil diesel.

Ambulans saya berbeda dengan aturan yang ada. Bahan bakar ambulans yang saya gunakan menggunakan Dexlite dengan harga Rp 14.900 per liter, sedangkan peraturan rumah sakit mencantumkan bahan bakar Rp 9.500. Selisih bahan bakar itu yang saya minta dari keluarga pasien, kata Suwardi.

Setelah itu, pihak keluarga jenazah menerbitkan surat yang menyatakan bahwa keluarga jenazah telah membayar layanan ambulans di kasir.

Hingga keluarga jenazah keluar dari ambulans dan memutuskan menyewa mobil lain untuk membawa jenazah ke rumah duka.

Kategori :