Berdasarkan informasi yang beredar, kitab karya K.R.A. Mangkuprajan masih tersimpan di Museum Radya Pustaka Surakarta hingga kini. Kitab kuno itu ditulis sekitar tahun 1785-1815, tepatnya pada masa pemerintahan Pakubuwono IV.
BACA JUGA:Menilai Kesetiaan Pasangan Berdasarkan Letak Tahi Lalat, Cek Seberapa Setia Pasanganmu
Kitab primbon Jawa kuno Mangkuprajan gak terbuat dari kertas biasa, melainkan kertas dari kulit kayu panaraga.
Menariknya, kitab ini telah memasuki tahap digitalisasi dan diterjemahkan dalam bahasa latin, sehingga mudah dimengerti. Selain memuat doa dan sejarah kerajaan Jawa, kitab primbon ini juga mengandung banyak mantra.
Pada halaman tertentu, ada kumpulan guna-guna dan mantra pengasihan. Kitab primbon tersebut gak boleh dipelajari oleh sembarang orang sebab rentan disalahgunakan.
BACA JUGA:Ini Arti Tahi Lalat di Area Bibir, Selain Bikin Manis Juga Bisa Bawa Keberuntungan Bagi Pemiliknya
Demikianlah ulasan mengenai, menurut primbon Jawa, ini arti garis di leher pria, ngeri! Jangan sampai dia marah.
(Putri Nurhidayati)