BACA JUGA:Ini 4 Rekomendasi Dompet Digital dengan Nol Biaya Transfer Antar Bank, Lebih Irit
Pesan yang tertulis di akun Instagram Palestinian Youth Movement berbunyi,
"Tidak akan ada istirahat sebelum Netanyahu dan Kongres mempermalukan diri mereka sendiri di depan dunia karena gagal mencapai tujuan militer dan politik mereka. Semoga mimpi mereka dihantui oleh kematian rakyat kami dan pembusukan masyarakat mereka."
Kelompok tersebut menambahkan, "Tidak akan ada perdamaian, tidak akan ada istirahat, sampai penjahat perang ditangkap."
Merespons kericuhan ini, Hotel The Watergate mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa keselamatan dan kesejahteraan para tamu dan staf adalah prioritas utama mereka.
Pihak hotel juga memastikan bahwa properti tersebut telah dibersihkan dan beroperasi secara normal kembali. Mereka bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menangani situasi ini.
Berikut pernyataan lengkap dari Hotel Watergate yang dikutip dari FOXNews:
"Kami mengetahui video media sosial yang beredar di berbagai platform yang melibatkan Hotel The Watergate dan insiden malang yang terjadi di properti kemarin. Prioritas utama kami adalah keselamatan dan kesejahteraan para tamu dan staf kami. Kami mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan properti telah dibersihkan dan sekarang beroperasi seperti biasa. Kami bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang, yang menangani situasi ini. Karena ini adalah kasus terbuka, kami tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut saat ini."
BACA JUGA:Bikin Dompet Digital Jadi Anti Kebobolan dan Saldo Jadi Lebih Aman, Begini Caranya
Pada hari yang sama, ribuan pengunjuk rasa pro-Palestina turun ke jalan-jalan di Washington menjelang pidato Netanyahu di hadapan anggota Kongres AS.
Mereka meneriakkan "Free Palestine!" dan beberapa pendemo bahkan memblokir rute Netanyahu menuju Gedung Capitol. Selain itu, ribuan pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina dan membakar bendera AS di luar Union Station.
Para pengunjuk rasa terus berkumpul hingga malam hari di luar Hotel Watergate, menuntut agar AS menghentikan bantuan militer ke Israel.
Dalam pidatonya di depan Kongres AS, Netanyahu menyampaikan tujuannya untuk bersekutu dengan AS dan meraih kemenangan total melawan Hamas di Gaza. Ia juga menyerukan dukungan dari anggota parlemen AS terhadap perang Israel di Gaza serta menyampaikan rencana "deradikalisasi" Gaza pasca-perang.
Protes tersebut juga dihadiri oleh Rashida Tlaib, seorang anggota DPR AS keturunan Palestina.
Tlaib, yang hadir dalam sesi gabungan Kongres, mengangkat poster bertuliskan "Penjahat Perang" dan "Bersalah atas Genosida" saat Netanyahu berpidato. Aksinya tersebut menambah ketegangan dan menegaskan posisi kerasnya terhadap kebijakan Israel di Palestina.
Demikianlah informasi mengenai Perdana Menteri Israel tak disambut hangat, hotel tempatnya menginap ditebar belatung! diduga aksi aktivis Pro-Palestina di AS.
Sheila Silvina